Resmikan BPIPI, Ini yang Dikatakan Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita
SIDOARJO, iNewsSidoarjo.id - Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, menegaskan bahwa keberhasilan empat kerangka strategis industri nasional, khususnya sektor alas kaki, sangat bergantung pada ketersediaan faktor pendukung (enabling factors) yang solid.
Pernyataan ini disampaikan Menperin saat meresmikan Gedung Perkantoran Balai Pemberdayaan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI) di Sidoarjo. Selasa, (4/11/2025).
Menperin menyebut, faktor-faktor tersebut mencakup ketersediaan bahan baku, lahan industri strategis, logistik yang efisien, energi berkelanjutan, SDM kompeten, kolaborasi riset dan inovasi, serta regulasi yang adaptif dan kebijakan TKDN yang terintegrasi.
Menperin secara khusus menyoroti peran pemerintah daerah dan kementerian/lembaga terkait. “Pemerintah Daerah dan Kementerian/Lembaga terkait, harus menjadi bagian yang integral dari upaya menghadirkan enabling factors pengembangan industri sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing,” ujar Menperin Agus Gumiwang.
Di sisi lain, Gedung BPIPI yang baru diresmikan menunjukkan komitmen pada prinsip keberlanjutan dan produk dalam negeri.
Gedung ini menerapkan implementasi Bangunan Gedung Hijau (BGH) dengan tujuan menciptakan bangunan yang ramah lingkungan melalui penghematan energi, pengolahan limbah, serta kualitas udara dan pencahayaan alami. “Diharapkan gedung ini dapat memberikan manfaat optimal dengan menciptakan lingkungan kerja yang sehat, co-working space yang bersahabat, workshop yang nyaman sehingga dapat mendukung inovasi layanan publik dan meningkatkan kreativitas dalam pengembangan produk IKM alas kaki,” harap Agus.
Komitmen pada peningkatan penggunaan produk dalam negeri (P3DN) juga sangat tinggi. “Saya berharap, semangat untuk melaksanakan peningkatan penggunaan produk dalam negeri secara konsisten juga dapat dilaksanakan oleh seluruh Pemerintah Daerah serta Kementerian/Lembaga lainnya,” tambahnya.
Menutup sambutannya, Menperin berharap keberadaan BPIPI dapat menjadi kunci utama dalam memajukan industri alas kaki nasional. “Saya harap, BPIPI mampu menjadi salah satu pemain kunci dalam pemberdayaan IKM alas kaki nasional agar lebih kompetitif dan berdaya saing tinggi,” tutup Agus.
Sementara itu, Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA), Reni Yanita, mengungkapkan bahwa proses pembangunan gedung seluas 14.044 meter persegi yang dimulai sejak Agustus 2024 telah selesai lebih cepat, yakni pada September 2025.
Dirjen IKMA menjelaskan, dengan adanya gedung baru yang saat ini dalam proses pemenuhan sertifikat laik fungsi (SLF) dan penghitungan penentuan Gedung Bangunan Hijau (GBH), BPIPI semakin optimistis memberikan inovasi layanan publik yang ditunjang enam layanan utama. “Layanan BPIPI yang kami sebutkan merupakan bagian yang inklusif dari rencana implementasi SBIN yang digagas oleh Bapak Menteri Perindustrian, BPIPI hadir sebagai enabler factors industri alas kaki tanah air untuk pengembangan inovasi & standarisasi produk, peningkatan kompetensi SDM Industri serta pengembangan jejaring ekosistem alas kaki nasional,” pungkas Reni.
Editor : Aini Arifin