MALANG, iNews.id - Usaha ternak merpati hias, seorang pria asal Malang bisa mengantongi uang puluhan juta rupiah per ekornya.
Pria itu bernama Mochammad Kusholikhudin mengembangkan hobinya memelihara merpati hias menjadi ladang bisnis Dia sudah empat tahun mengembangbiakkan merpati hias di rumahnya di kawasan Gadang, Kota Malang, Jawa Timur.
Menurutnya, ketertarikannya pada dunia burung merpati berawal saat masih kuliah.
"Awalnya cuma buat hobi saja. Tetapi kemudian mulai ada kontes-kontesnya untuk merpati hias. Jadi saya mulai fokus untuk pengembangbiakan juga," kata pria yang akrab disapa Udin ini ditemui pada Selasa (5/4/2022).
Ada banyak burung merpati hias yang sebenarnya bisa dikembangbiakkan, namun Udin hanya fokus pada empat jenis burung merpati, yakni Bluenete dari Turki, German Nun, Old Dutch Cappucine dan Peligiser dari Hongaria.
Alasannya hanya mengembangkan empat jenis merpati tersebut supaya lebih bisa maksimal dalam proses perawatan dan breeding.
"Perawatannya terhitung cukup mudah. Yang utama pada perawatan merpati jenis ini makanan, minuman, dan kandang," ujarnya.
Dia harus rajin mengecek kondisi kandang makanan dan minumannya. Jika ada merpati yang sakit maka harus segera dipindahkan agar tidak menular ke merpati lain.
"Jadi memang masing-masing jenis yang dirawat ini disiapkan untuk mengikuti lomba-lomba merpati hias. Biasanya memang ada perlakuan khusus seperti diberi vitamin dan treatment lain agar speknya bisa masuk untuk kontes," tuturnya.
Untuk proses breeding, Udin menyebut sebenarnya tak terlalu sulit. Usia minimal untuk indukan bisa mulai di-breeding adalah empat bulan. Setelah itu, indukan tersebut bakal dikumpulkan dengan pejantan sesuai dengan jenisnya dalam satu kandang.
Jika memang ada kecocokan, maka proses breeding akan dimulai dan indukan merpati bakal bertelur.
"Kalau indukannya juara dan pejantannya juara, maka 85 persen anakannya juga bakal memiliki gen juara. Makanya untuk menghasilkan juga perlu ketelitian dan ketelatenan," ucapnya.
Saat ini, menurutnya, peminat burung berkicau cukup banyak. Pasalnya, harga jual merpati hias juga bersaing dan cukup bagus. Apalagi jika sudah juara dalam kontes, harga jualnya bisa empat atau bahkan lima kali lipat.
Berbeda dengan burung berkicau, untuk kontes merpati hias lebih menitikberatkan pada originalitas sesuai dengan kondisi aslinya.
"Kalau untuk merpati hias yang sudah juara bisa sampai Rp15 juta per ekor. Bahkan ada yang sampai laku Rp40 juta. Tetapi kalau yang tidak masuk spek kontes paling hanya kisaran Rp1-2 juta. Sementara yang afkir (merpati betina yang sudah tidak produktif menghasilkan telur) kisaran Rp750.000," ujarnya. iNewsSidoarjo.id
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan