Dari Masjid ke Panggung Prestasi: Kisah Inspiratif Shaddam di Dunia Tilawah
GRESIK, iNewsSidoarjo.id – Muhammad Shaddam Attallah membuktikan bahwa kedekatan dengan Al-Qur’an sejak usia dini mampu mengantarkan seseorang ke panggung prestasi yang membanggakan.
Bermula dari lantunan ayat-ayat suci di masjid lingkungan sekitar, kini namanya dikenal sebagai salah satu pelajar berprestasi di bidang tilawah tingkat Jawa Timur.
Siswa kelas X-6 SMA Muhammadiyah 1 Gresik ini baru saja menorehkan tiga prestasi sekaligus dalam waktu kurang dari satu bulan. Pertama, Shaddam meraih Juara Harapan III kategori Syarhil Qur’an dalam ajang MTQ XXXI Provinsi Jawa Timur 2025.
Tak berselang lama, ia kembali naik podium dengan meraih Juara III dalam Festival Anak Sholeh Muhammadiyah (FASMU) PWM Jawa Timur. Puncaknya, ia keluar sebagai Juara I di ajang MTQ ke-5 PDM Gresik, sekaligus mengantarkan PCM Gresik menjadi Juara Umum pada kompetisi tersebut, Minggu (12/10).
Bagi Shaddam, tilawah bukan sekadar kompetisi. Ia memaknainya sebagai bentuk ibadah dan jalan dakwah. Sejak kecil, ia sudah terbiasa menjadi muadzin dan imam di berbagai masjid di Gresik, seperti Masjid Taqwa Kemasan dan Masjid Al-Aqsho GKB.
Dari ruang-ruang ibadah itulah, kemampuan dan cintanya terhadap Al-Qur’an terus diasah. “Dulu saya mulai dari jadi muadzin. Lalu belajar membaca Al-Qur’an dengan tartil, ikut lomba-lomba kecil di masjid, sampai akhirnya bisa ikut ke tingkat kabupaten dan provinsi,” ujarnya mengenang awal perjalanan tilawahnya.
Latar belakang pendidikan Shaddam juga menunjukkan kesinambungan nilai keislaman yang kuat. Ia mengenyam pendidikan dasar di SD Muhammadiyah 2 Gresik, kemudian melanjutkan ke SMP Muhammadiyah 1 Gresik, dan kini aktif sebagai pelajar di SMA Muhammadiyah 1 Gresik.
Prestasi bukan hal baru baginya. Sebelumnya, Shaddam pernah menjadi Juara I Lomba Tilawatil Qur’an se-Kabupaten Gresik dalam Festival Faqih Usman 2025, serta meraih Juara I dalam lomba tilawah yang diselenggarakan oleh LPNF dan Majelis Tabligh PDM Gresik tahun 2024.
Bahkan di luar bidang keagamaan, ia pernah dinobatkan sebagai Cak Cilik Kabupaten Gresik tahun 2022. Menariknya, Shaddam memiliki cita-cita yang unik: ingin menjadi da’i sekaligus seniman.
Ia meyakini bahwa dakwah dan seni bisa berjalan beriringan. “Saya ingin menjadi da’i yang mampu menyampaikan pesan Islam secara indah dan menyentuh hati. Tapi saya juga ingin menjadi seniman, karena seni adalah salah satu jalan untuk memperkenalkan Islam sebagai agama yang damai dan indah,” ungkapnya, Senin (20/10).
Nurul Ilmiyah, Kepala SMA Muhammadiyah 1 Gresik, menyampaikan apresiasi tinggi atas prestasi dan karakter yang dimiliki Shaddam. "Sadam dikenal sebagai sosok teadan siswa yang konsisten dalam belajar, beribadah, serta aktif menebar inspirasi di lingkungan sekolah, " ujarnya.
Shaddam bukan hanya menjadi kebanggaan sekolah dan keluarga, tetapi juga menjadi contoh nyata bahwa cinta terhadap Al-Qur’an, jika dipupuk dengan konsistensi dan keikhlasan, mampu membuka pintu-pintu prestasi yang luas — dari masjid kecil di sudut kampung, hingga panggung besar di tingkat provinsi.
Editor : Aini Arifin