Tim SAR Terus Berjibaku, Operasi Evakuasi Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo Diperpanjang hingga Selasa
SIDOARJO, iNewsSidoarjo.id – Upaya pencarian korban reruntuhan bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, Kecamatan Buduran, Sidoarjo, terus dilakukan tanpa henti. Meski sudah sepekan berlalu sejak tragedi memilukan itu terjadi, semangat tim SAR gabungan tak pernah padam. Mereka tetap berjibaku siang dan malam, berpacu dengan waktu di tengah tumpukan beton dan baja yang masih menyisakan potensi korban.
Direktur Operasi Basarnas Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo, yang bertindak sebagai SAR Mission Coordinator (SMC), menegaskan bahwa operasi evakuasi akan diperpanjang hingga Selasa mendatang. “Kita tetap akan lanjutkan semaksimal mungkin. Operasi ini tidak berhenti. Mungkin akan kita perpanjang sampai kita yakinkan bahwa seluruh korban dari reruntuhan di Pondok Pesantren ini dapat kita temukan,” tegas Yudhi, Senin (6/10).
Menurut Yudhi, progres pembongkaran puing bangunan sudah mencapai sekitar 75 persen, berkat dukungan dua ekskavator dan satu alat breaker yang terus beroperasi di lapangan.
“Pembongkaran bangunan yang kita lakukan dibantu dua ekskavator dan satu breaker yang aktif. Saya kira bangunan sudah hampir 75 persen. Mungkin dua sampai tiga hari ke depan, Basarnas akan tetap support maksimal,” ujarnya.
Hingga Senin pagi, tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi 1 jenazah baru, sehingga total korban meninggal dunia mencapai 54 orang. Sementara itu, 104 orang berhasil selamat, dan dua korban lainnya ditemukan dalam bentuk bagian tubuh (body part).
Seluruh jenazah telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur untuk proses identifikasi oleh tim DVI Polda Jatim. Ia pun mengajak seluruh masyarakat untuk turut mendoakan kelancaran proses pencarian. “Tolong dibantu doa, karena ini musibah kita semua. Semua ikut mendoakan dan memberi support agar bisa melaksanakan semaksimal mungkin,” imbuhnya.
Hingga berita ini diturunkan, proses evakuasi masih terus berlanjut. Fokus utama tim SAR kini berada di sektor tengah bangunan, area yang diduga masih menyimpan korban tertimbun reruntuhan.
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan