IKA PMII Sidoarjo Ajak Semua Pihak Doakan Santri Al - Khoziny korban Tertimpa Musala Ambruk

SIDOARJO, iNewsSidoarjo.id - Ikatan Keluarga Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Cabang Sidoarjo mengajak seluruh masyarakat untuk mendoakan para santri Pondok Pesantren Al-Khoziny yang wafat akibat tertimpa bangunan masjid yang roboh pada Senin (29/9/2025).

"Kami keluarga besar IKA PMII Sidoarjo mengajak semua pihak untuk mendoakan para korban dan keluarganya," ucap Ketua IKA PC PMII Sidoarjo Taufiqur Rahman, Minggu (5/10/2025).

Baca Juga

Evakuasi Ponpes Al Khoziny, Pemkab dan BNPB Pastikan Penanganan Rampung Besok

"Semoga para santri yang wafat mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT, dan bagi yang masih dalam perawatan segera diberikan kesembuhan, serta pengasuh pondok dan keluarga santri diberikan kekuatan lahir dan batin atas musibah runtuhnya musala," harapnya.

Taufiq mengungkapkan, pihaknya turut berduka cita yang sangat mendalam musibah tersebut. Ia pun juga meminta agar semua pihak bijak di media sosial atas kejadian ini. "Kami harap semua bijak dalam bermedsos, biarkan tim gabungan menjalankan proses evakuasi ini," harapnya.

Hingga Minggu (5/10/2025) siang, sebanyak 36 jenazah dan satu bagian tubuh (potongan kaki kanan) telah ditemukan dari reruntuhan bangunan musala. Dari jumlah tersebut, delapan jenazah telah berhasil diidentifikasi. Sementara itu, proses pencarian korban masih berlangsung intensif.

Baca Juga

Tim SAR Temukan 23 Jenazah dari Reruntuhan Ponpes Al Khoziny, Total Korban Jiwa Capai 37 Orang

Berdasarkan data sementara, total korban terdampak tragedi ambruknya gedung tiga lantai itu mencapai 167 orang. Dari jumlah tersebut, 104 orang selamat delapan masih dirawat di rumah sakit, satu telah pulang, dan 95 dalam masa pemulihan serta 36 orang meninggal dunia. Masih terdapat 39 orang lainnya yang belum ditemukan.

Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, Damkar, PMI, Baznas, Tagana, serta relawan terus berjibaku di lokasi untuk menuntaskan operasi pencarian.

Editor : Yoyok Agusta Kurniawan