Guru Sinau Industri: Gerakan Cerdas Cetak Lulusan Siap Kerja dan Berdaya Saing
GRESIK, iNewsSidoarjo.id – Dunia pendidikan dan industri kini tak lagi berjalan sendiri-sendiri. Melalui program Guru Sinau Industri (GSI), sinergi antara sekolah menengah kejuruan (SMK) dan dunia usaha mulai menampakkan wujud nyata.
PT Indospring Tbk bersama Rumah Vokasi Kabupaten Gresik memelopori sebuah langkah strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan vokasi: mencetak guru yang adaptif terhadap dinamika industri, demi melahirkan lulusan yang terampil, siap kerja, dan berdaya saing tinggi.
Program GSI melibatkan puluhan guru SMK dari berbagai sekolah di Gresik yang mengikuti pelatihan langsung di lingkungan industri PY indospring Tbk.
Kegiatan ini, berlangsung selama satu minggu, para guru terjun ke dalam proses produksi, mempelajari teknologi terkini, serta memahami standar operasional dan budaya kerja industri modern.
Setelah itu, proses berlanjut dengan kunjungan balik dari pihak industri ke sekolah, guna memastikan transformasi pembelajaran benar-benar terintegrasi.
Direktur PT Indospring Tbk, Bob Budiono, menyebut GSI sebagai jembatan penting antara dunia pendidikan dan industri. “Program ini menjawab tantangan link and match. Dengan guru yang paham industri, siswa akan lebih siap menghadapi dunia kerja sesungguhnya,” ujarnya, saat pembukaan kegiatan GSI, Jumat (12/9).
Tidak hanya mengenalkan teknologi, GSI juga mendorong terbangunnya mindset industri dalam proses belajar-mengajar. Guru didorong menjadi agen perubahan yang mampu membawa semangat profesionalisme dan efisiensi ke dalam ruang kelas.
Ketua Kadin Jawa Timur, Ade Putranto, mengapresiasi program ini sebagai langkah awal yang patut dijadikan contoh secara nasional. “Inilah bentuk nyata transformasi pendidikan vokasi. Guru yang belajar langsung ke industri akan mampu mencetak lulusan yang tidak hanya bisa bekerja, tapi juga bersaing,” tegasnya.
Sementara itu, Sekda Kabupaten Gresik, Akhmad Washil, menekankan pentingnya adaptasi kurikulum vokasi dengan kebutuhan industri modern. “Teknologi seperti otomasi, digitalisasi, hingga robotik harus mulai dikenalkan di sekolah. GSI menjadi pintu masuk perubahan tersebut,” ujarnya.
Program ini juga mendapatkan dukungan dari dunia usaha dan asosiasi industri. Mereka melihat GSI sebagai investasi jangka panjang yang tidak hanya menguntungkan sekolah, tapi juga memperkuat daya saing daerah dalam menghadapi persaingan global.
Dewan Pengarah Rumah Vokasi Gresik, Aminatul Habibah, menyatakan bahwa peningkatan kompetensi guru adalah fondasi utama dalam membangun pendidikan vokasi yang relevan. “Lulusan yang kompeten hanya bisa lahir dari guru yang terus berkembang. GSI adalah bukti komitmen kita terhadap hal itu,” katanya.
Dengan pendekatan kolaboratif, program Guru Sinau Industri bukan hanya pelatihan biasa, tetapi gerakan cerdas untuk memperkuat ekosistem pendidikan dan industri.
Kolaborasi ini membuka jalan bagi terwujudnya generasi muda yang tidak hanya memiliki ijazah, tetapi juga memiliki keterampilan, etos kerja, dan kesiapan mental untuk bersaing di dunia kerja.
Editor : Aini Arifin