get app
inews
Aa Text
Read Next : Identifikasi Korban Ambruknya Gedung Ponpes Al-Khoziny, Dialihkan ke RS Bhayangkara Polda Jatim

Buka Klinik Terpadu, Ketua Umum PBNU Soroti Kebutuhan Konsolidasi Antara Rakyat dan Pemerintah

Sabtu, 06 September 2025 | 19:21 WIB
header img
Ketua Umum PBNU Dr. (H.C.) KH. Yahya Cholil Staquf bersama Direktur RSI Siti Hajar Sidoarjo dr.Iqbal Faizin saat melihat fasilitas Klinik Terpadu Kesehatan Haji dan Umrah. Sabtu (6/9/2025).

SIDOARJO, iNewsSidoarjo.id – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Dr. (H.C.) KH. Yahya Cholil Staquf atau yang akrab disapa Gus Yahya, mengingatkan pentingnya konsolidasi antara seluruh elemen masyarakat dan pemerintah. Hal ini disampaikannya saat meresmikan Klinik Terpadu Kesehatan Haji dan Umrah di Rumah Sakit Islam Siti Hajar, Sidoarjo, Sabtu (6/9/2025).

Menurut Gus Yahya, dalam menghadapi dinamika situasi nasional dan internasional saat ini, pola pikir dikotomi atau pemisahan antara rakyat dan pemerintah harus dihindari. Ia menegaskan bahwa pendekatan tersebut justru akan mempersulit pencarian solusi bagi masalah yang ada. "Kita biasanya berpikir dikotomis antara rakyat dan pemerintah. Ketika negara ini mengalami dinamika yang sedemikian rupa, jika dikotomi ini dipertahankan, akan mempersulit kita semua dalam mencari solusi, Maka, kita harus konsolidasi,” jelas Gus Yahya.

Ia juga menyoroti kondisi global yang tidak mudah dan dampaknya terhadap Indonesia. Ia mengambil contoh konflik di Ukraina yang merembet ke kawasan Asia, menunjukkan bahwa tantangan yang dihadapi tidak hanya bersifat domestik tetapi juga internasional.

Lebih lanjut, Gus Yahya memperingatkan adanya kepentingan asing yang berupaya mengambil keuntungan dengan cara memanipulasi elemen-elemen tertentu di dalam bangsa dan negara. "Ini harus kita jaga agar bangsa dan negara ini tetap bertahan dan berdaulat," tegasnya.

Pada kesempatan yang sama, Gus Yahya juga mengapresiasi profesionalitas manajemen Rumah Sakit Islam Siti Hajar dalam mengelola layanannya. Hal ini menunjukkan dukungan PBNU terhadap lembaga-lembaga yang berkontribusi positif bagi masyarakat. “Ini merupakan wujud keberhasilan NU melakukan transformasi pelayanan lebih baik. Hasilnya kelihatan bukan hanya mutu layanan namun juga secara bisnis sangat berkembang dengan baik,” ujarnya.

Direktur RSI Siti Hajar Sidoarjo dr. Iqbal Faizin menjelaskan Klinik Terpadu Kesehatan Haji dan Umrah yang diresmikan merupakan layanan inovatif. Klinik ini dirancang untuk menggabungkan berbagai layanan spesialis di satu lantai atau One Stop Service. ”Klinik merupakan gabungan dari berbagai layanan spesialis kami, mulai dari jantung, saraf, penyakit dalam, Medical Check Up dan pelayanan lainnya, yang terfokuskan untuk kebugaran dan kesehatan calon jemaah haji dan Umrah, baik yang reguler maupun non reguler,” jelasnya.

Lebih lanjut ia menerangkan, klinik terpadu sengaja didirikan untuk mencapai istitha’ah yang sempurna bagi calon jemaah haji maupun umrah. “Dengan adanya klinik ini, diharapkan para calon jema’ah haji dan umrah dapat menjalankan ibadahnya dengan baik, secara fisik dan jasmani,” tutup Iqbal.

Editor : Yoyok Agusta Kurniawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut