Terminal Purabaya Akui Sulit Berantas Calo, Minta Dukungan TNI-Polri
SIDOARJO, iNewsSidoarjo.id – Kepala Terminal Tipe A Purabaya, Eko Hadi Prasetyo, angkat bicara terkait maraknya praktik percaloan di kawasan Terminal Purabaya, Bungurasih, Waru, Sidoarjo, yang belakangan jadi sorotan publik.
Ia menegaskan, pihak terminal tidak bisa bekerja sendiri untuk menekan aksi para calo yang kerap meresahkan calon penumpang. “Kalau di dalam terminal insyaallah aman karena selalu ada patroli dari tenaga keamanan kami. Tapi kalau di luar, itu sudah bukan kewenangan kami,” ujar Eko, Selasa (26/8).
Menurut Eko, percaloan masuk ranah kriminal yang menjadi tugas aparat penegak hukum. Karena itu, ia berharap ada dukungan dari TNI maupun Polri dalam pengawasan di sekitar terminal. "Kalau ada surat tugas resmi, aparat kepolisian maupun TNI bisa ditempatkan secara bergiliran. Terutama jelang Natal dan Tahun Baru, ini sangat penting,” imbuhnya.
Eko menyebut, pihak terminal lebih berfokus pada pelayanan transportasi dan pengelolaan fasilitas. Sementara jumlah personel keamanan internal masih terbatas, padahal mobilitas penumpang di terminal terbesar se-Asia Tenggara itu sangat tinggi.
Selain mengandalkan pengawasan aparat, pihaknya juga memperbaiki sistem layanan dengan mendorong pembelian tiket secara online. “Kalau online sebenarnya lebih praktis. Penumpang bisa pesan dari mana saja tanpa perlu datang ke terminal dulu. Ini juga salah satu cara menutup celah calo,” jelasnya.
Meski begitu, ia mengakui memberantas calo bukan perkara mudah. Faktor ekonomi membuat praktik tersebut terus muncul. “Kalau menghilangkan sama sekali memang sulit, tapi yang penting kami berusaha menekan seminimal mungkin sehingga penumpang merasa aman dan nyaman,” terangnya.
Eko juga mengimbau agar masyarakat tidak tergoda naik bus dari luar terminal demi menghindari calo. "Kalau naik dari luar yang bukan halte resmi, itu bisa ganggu lalu lintas dan merugikan penumpang sendiri. Kami pastikan di dalam terminal lebih aman,” tandasnya.
Editor : Aini Arifin