Official Persikabo Meninggal Saat Mendaki Gunung di Bangli

BANGLI-iNews.id – Official tim sepak bola Persikabo yakni Ihya Nurudin (42), meninggal saat mendaki Gunung Batur di Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali, Selasa (15/3/2022) pagi.

Sesaat sebelum meninggal, korban sempat lemas dan terjatuh lalu diberi napas buatan. Seperti diketahui korban pergi mendaki Gunung Batur di Kintamani, Kabupaten Bangli, bersama delapan orang pemain, official Persikabo.

Rombongan tersebut, mendaki gunung untuk mengisi waktu libur kompetisi Liga 1 yang sedang digelar di Bali.

Melangsir dari iNewsBali.id, salah satu yang berada dalam rombongan pendaki itu adalah dr Ihsan Muhammad yang merupakan dokter tim Persikabo.

Menurutnya, korban dalam keadaan sehat sebelum mendaki gunung. Selama tiga tahun bekerja sebagai dokter tim Persikabo, dia mengenal korban tak pernah mengeluhkan penyakit berat seperti jantung, darah tinggi hingga stroke. 

"Yang dia keluhkan cuma flu demam," tuturnya. Bahkan saat banyak anggota Persikabo yang positif terpapar Covid-19, korban tetap sehat dan tidak terpapar virus tersebut.

Ihsan berada di dekat korban saat meninggal dunia. Saat itu, korban menurutnya dalam keadaan tidak sadarkan diri. Dia berusaha melakukan pertolongan pertama dengan napas buatan.

Namun pupil korban tampak membesar sehingga dia menyatakan korban meninggal dunia. 

"Pada akhirnya 7.20 saya nyatakan tidak ada. Kemudian saya koordinasi untuk evakuasi ke bawah," tuturnya. Korban saat itu sudah berada di pos tiga. Evakuasi jenazah korban melewati jalan terjal hingga setibanya di bawah gunung langsung dievakuasi ke RSUD Bangli.

Setelah dilakukan pemeriksaan luar atau visum, jenazah korban dimandikan. Selanjutnya jenazah langsung diterbangkan ke Jakarta untuk diserahkan kepada keluarga. Polres Bangli menerima informasi meninggalnya pendaki gunung ini.

"Diperkirakan gangguan jantung," kata Kasi Humas Polres Bangli, Iptu Wayan Sarta. iNewsSidoarjo.id

Artikel ini telah tayang di bali.inews.id dengan judul " Official Persikabo Meninggal di Gunung Batur, Begini Kesaksian Dokter Tim Persikabo.

Editor : Yoyok Agusta Kurniawan