SIDOARJO, iNewsSidoarjo.id-Warga Kabupaten Sidoarjo tampaknya mesti lebih tertib berlalu lintas. Sembilan hari Operasi Zebra Semeru 2024 berlangsung, puluhan ribu pengendara terjaring razia petugas akibat beragam pelanggaran lalu lintas.
Satlantas Polresta Sidoarjo mencatat, total 27.936 pengendara ditindak petugas sejak operasi berlangsung Senin, 14 Oktober hingga Selasa, 22 Oktober 2024. Itu tak lain karena para pengendara melanggar tata tertib berlalu lintas.
"Selama sembilan hari sebanyak 11.993 kendaraan ditindak tilang manual," ujar Kasatlantas Polresta Sidoarjo Indra Budi Wibowo, Rabu (23/10).
Sementara itu, para pelanggar yang mendapat teguran presisi sebanyak 15.943 pengendara. Para pelanggar lalu lintas tersebut didominasi kendaraan roda dua (R2).
"Pelanggarannya macam-macam, tidak memakai helm, tidak memasang spion, melawan arus, berboncengan lebih dari satu. Jadi ini pelanggaran yang kasat mata langsung kita tindak dengan sanksi berupa tilang," tegasnya.
Indra mengatakan, selama Operasi Zebra Semeru 2024 angka kecelakaan di Kabupaten Sidoarjo mengalami penurunan yang signifikan. Hal itu membuat Polresta Sidoarjo menempati urutan 20 dengan angka kecelakaan terendah di antara 40 Polres se Jawa Timur.
"Alhamdulillah dari seluruh Polres di Jawa Timur jumlah kecelakaan kita di peringkat ke 20. Ada penurunan angka kecelakaan 33 persen dibandingkan dengan tahun 2023," ucapnya.
Selain itu, Polresta Sidoarjo melakukan tindak tilang manual tertinggi se Jawa Timur selama Operasi Zebra Semeru 2024. Sementara di urutan kedua, Polrestabes Surabaya dengan tindakan tilang manual sebanyak 3.318.
"Penindakan tilang manual ini kan upaya terakhir, kita lebih mengedepankan kegiatan preemtif dan preventif dulu di awal. Penindakan pelanggaran ini untuk menekan angka pelanggaran," ungkapnya.
Lanjut Indra, jika angka pelanggaran dapat ditekan, otomatis angka kecelakaan juga dapat ditekan. Ia menyatakan, dengan menindak tilang manual kepada pelanggar, terbukti dapat menurunkan angka kecelakaan.
"Penindakan khususnya secara tilang manual harus ada, yang penting tepat sasaran, menyasar pelanggaran yang kasat mata dan pelanggaran yang mengakibatkan kecelakaan lalu lintas," urainya.
Adapun lokasi-lokasi rawan pelanggaran dan laka lantas, mulai dari Tarik, Balongbendo, Krian, Taman dan Lingkar Timur. Oleh karena itu, Indra mengimbau kepada masyarakat untuk bersama-sama meningkatkan kesadaran tertib lalu lintas.
"Tentunya demi keselamatan pribadi maupun orang lain. Melalui Operasi Zebra Semeru 2024, kami juga berharap timbul kesadaran dari masyarakat khususnya pengendara agar taat dan tertib lalu lintas," pungkasnya.
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan