BOYOLALI, iNewsSidoarjo.id-Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa Kabupaten Boyolali adalah sentra penghasil susu sapi terbesar di Jawa Tengah. Kabupaten ini telah lama berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan susu masyarakat.
Kendati demikian, peternak sering menghadapi tantangan serius, akibat fluktuasi harga susu yang berdampak pada keberlangsungan usaha mereka. Bahkan, Koperasi Unit Desa (KUD) yang menampung produksi susu perah, sering kesulitan menjual produk tersebut ke industri pengolahan. Parahnya, ada kalanya peternak harus membuang hingga 200 liter susu karena kelebihan produksi.
Dalam menghadapi situasi ini, Noviyanto, seorang arsitek dan ayah satu anak, bersama 19 rekannya, berinisiatif mendirikan Koperasi Unit Desa yang fokus pada produksi keju. Langkah ini merupakan wujud kepeduliannya terhadap para peternak di sekitarnya.
Pendirian Pabrik Keju Indrakila memberikan harapan baru bagi para peternak, sebab kini harga susu mereka meningkat dan kesejahteraan masyarakat pun berangsur membaik. Novianto pun dianugerahi SATU Indonesia Award 2012, bidang kewirausahaan. Melalui koperasi ini, Noviyanto ingin menerapkan model bisnis berbasis prinsip kekeluargaan dan saling membantu antaranggota.
“Saya percaya bahwa dengan bersatu dan saling mendukung, kita bisa mengubah tantangan menjadi peluang. Koperasi ini bukan hanya tentang keuntungan, tetapi tentang membangun masa depan yang lebih baik bagi semua peternak di Boyolali," terang Noviyanto.
Visi mereka bukan sekadar mengembangkan industri keju, tetapi juga meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat. Noviyanto bukan hanya perancang ide, melainkan juga penggerak utama kesuksesan pabrik keju tersebut. Dia merencanakan strategi bisnis, mengelola modal, mengoordinasikan produksi, dan mencari pasar yang tepat.Semua ini berkat ketekunan dan kemampuan manajerialnya.
"Saya tidak ingin warga Boyolali hanya menjadi penonton. Keju Indrakila mengajak anak muda di Boyolali untuk terlibat dalam usaha pengolahan susu sapi," lanjutnya.
Usahanya dalam pengolahan keju dari susu sapi lokal ini berlanjut dengan pengembangan usaha serupa di Desa Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Inisiatif ini disambut baik oleh berbagai kalangan yang bersedia memberikan dukungan.
“Saya berharap koperasi ini bisa menjadi model yang inspiratif bagi daerah lain. Dengan kerja keras dan komitmen bersama, kita dapat memastikan keberlangsungan usaha ini demi kesejahteraan peternak dan masyarakat Boyolali," pungkasnya.
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan