NEWYORK, iNewsSidoarjo.id - Setidaknya 43 orang tewas dan jutaan orang kehilangan aliran listrik pada Jumat (27/9) saat Badai Helene menerjang Amerika Serikat (AS) bagian tenggara.
Para pejabat terus melakukan penyelamatan dengan perahu, helikopter, dan kendaraan besar untuk membantu mereka yang terdampar di banjir. Perusahaan asuransi dan lembaga keuangan mengatakan kerusakan yang disebabkan oleh badai itu dapat mencapai miliaran dolar. Jalan dan rumah terendam pada Jumat (27/9), dengan satu keluarga menceritakan kepada BBC News bagaimana mereka harus berenang keluar dari rumah mereka untuk menyelamatkan diri.
Termasuk sekitar 50 pekerja dan pasien yang berkerumun di atap rumah sakit (RS) Tennessee yang banjir. Itu adalah badai terkuat yang pernah tercatat yang menghantam Big Bend di Florida dan bergerak ke utara ke Georgia dan Carolina setelah mendarat pada Kamis (26/9)malam.
Meskipun Helene telah melemah secara signifikan, para peramal cuaca memperingatkan bahwa angin kencang, banjir, dan ancaman tornado dapat terus berlanjut.
Menurut Badan Manajemen Darurat Federal (FEMA), Helene, yang sebelumnya merupakan badai kategori empat, mendarat pada Kamis (26/9) malam dan tetap menjadi badai selama enam jam setelah menerjang daratan. Pusat Badai Nasional (NHC) mengatakan gelombang badai, permukaan air yang meningkat sebagian besar disebabkan oleh angin kencang yang meniupkan air ke arah pantai, mencapai lebih dari 15 kaki (4,5 m) di atas permukaan tanah di beberapa bagian pantai Florida.
NHC mengatakan gelombang badai akan mereda sebelum akhir pekan tetapi ancaman dari angin kencang dan banjir akan terus berlanjut, termasuk kemungkinan tanah longsor.
Hujan hingga 20 inci (50 cm) masih mungkin terjadi di beberapa tempat. Badai ini merupakan badai terkuat ke-14 yang melanda AS sejak pencatatan dimulai.
Dengan lebar sekitar 420 mil (675 km), badai ini hanya berada di belakang dua badai lainnya yakni Ida pada tahun 2017 dan Opal pada tahun 1996, yang keduanya memiliki lebar 460 mil, dikutip dari okzone.com pada Sabtu (28/9/2024).
Karena ukurannya yang sangat besar, dampak angin kencang dan hujan lebat telah meluas di seluruh Florida, Georgia, Tennessee, dan Carolina. Sheriff daerah itu, Bob Gualtieri, mengatakan setidaknya delapan orang telah meninggal di Florida sejak Jumat (27/9/2024), termasuk setidaknya lima orang di Pinellas County.
Daerah itu meliputi kota St Petersburg di Gulf Coast Florida. Gubernur Florida Ron DeSantis mengatakan satu orang meninggal setelah rambu jalan jatuh di mobil mereka dan yang lainnya ketika pohon jatuh di rumah. iNewsSidoarjo
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan