Sebelumnya, ancakan dari berbagai lingkungan ini diarak warga keliling kampung dengan jalan kaki. Namun, saat melintas di jalan tanjakan, beberapa ancakan diangkut truk.
Usai ancakan satu persatu berkumpul, digelar doa yang dipimpin tokoh masyarakat di Sumber Mata Air Pertitahan Belahan. Lima putri kampung dimandikan dengan air dan dikasihkan bunga tujuh rupa yang diambil dari sumber air cagar budaya.
Menurut HM Saleh, Kepala Desa setempat menjelaskan, Ritual Ruwatan Air ini merupakan simbol rasa syukur dan penghormatan masyarakat terhadap leluhur dan alam.
"Di tengah ancaman kekeringan yang semakin nyata, ritual ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk menjaga kelestarian sumber daya air," jelasnya.
Masyarakat berharap ritual ini dapat membawa berkah dan kelancaran air untuk kebutuhan mereka, serta terhindar dari bencana kekeringan yang dapat berakibat fatal bagi kehidupan mereka.
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan