JAKARTA, iNewsSidoarjo.id – Berikut adalah kisah Ibnu Mubarok, seorang Staf Darat di Garuda Indonesia. Ibnu telah menyelesaikan pendidikannya di Papua Terdepan Aviation & Hospitality Training Institute, Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) di Sorong, Papua Barat Daya. Salah satu program terkemuka dari Direktorat Kursus dan Pelatihan di bawah Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi adalah Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK).
PKK memiliki tujuan untuk memberikan pendidikan dan pelatihan kepada siswa vokasi sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan industri, khususnya dalam sektor penerbangan. Ibnu Mubarok, sebagai alumni PKK tahun 2023, kini menjalani karier sebagai Ground Staff untuk maskapai penerbangan kebanggaan Indonesia, Garuda Indonesia, di Bandara Domine Eduard Osok (DEO), Sorong.
“Sebelumnya saya belum pernah bekerja. Lalu, saya pun tertarik di bidang penerbangan dan ingin belajar lebih dalam. Program PKK sangat membantu dan LKP Papua Terdepan pun mengarahkan saya untuk siap kerja,” katanya, dikutip dar laman Ditjen Vokasi, Minggu (21/1/204).
Seorang pemuda berusia 20 tahun tersebut mengungkapkan bahwa dia memulai karirnya pada tanggal 4 Desember 2023. Berkat program PKK, dia dapat dengan cepat beradaptasi dalam melayani penumpang maskapai, baik yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri.
Menurutnya, pengalaman tersebut secara signifikan meningkatkan keterampilan interpersonalnya dalam berkomunikasi dengan orang asing.
"Tugas sehari-hari saya melibatkan membantu penumpang dari proses check-in dan pemberangkatan hingga boarding pesawat, serta menangani bagasi penumpang." Jelas Ibnu.
Melangsir dari Sindonews com, setelah berhasil mendapatkan pekerjaan dan meningkatkan kompetensinya, Ibnu merasa bangga dapat membantu keluarganya. Sebagai anak sulung, dia sering memberikan dukungan finansial tambahan untuk kedua adiknya.
Bukan hanya Ibnu, Muhammad Reza, alumni program PKK 2022 di LKP Papua Terdepan, juga memiliki kisah menarik dalam bidang penerbangan.
Menjelangnya dari Makassar sendirian, Reza memutuskan untuk mengejar karir di industri penerbangan. Sebelumnya, Reza menganggur dan hanya membantu orang tuanya berjualan.
“Saya memang ingin bekerja di bandara. Untuk itu, saya harus mengasah keterampilan dan kompetensi terlebih dahulu. Untungnya ada program PKK yang gratis, saya pun jadi belajar banyak tentang dunia penerbangan,” ungkap Reza.
Setelah menyelesaikan pelatihan, menjalani magang, dan melewati uji kompetensi, dia berhasil diterima sebagai petugas keamanan di Bandara Udara DEO.
Setelah bekerja selama satu tahun sebagai petugas keamanan di bandara, dia mampu meningkatkan kondisi ekonomi keluarganya di Makassar.
“Alhamdulillah, sudah bisa mengirim untuk kebutuhan orang tua di Makassar. Program PKK mengubah hidup saya dan memberikan saya jenjang karier di bidang ini,” pungkas Reza.
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan