get app
inews
Aa Read Next : Digelar September 2024! Presiden FAM Jadwalkan Laga Timnas Indonesia vs Timnas Malaysia

50 SMP di Sidoarjo Jadi Sekolah Toleransi, Ini Faktanya

Jum'at, 05 Januari 2024 | 11:06 WIB
header img
Sebanyak 50 Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Sidoarjo menjadi sekolah penerima manfaat program "Sekolah Toleransi" yang diselenggarakan oleh Komunitas Seni Budaya BrangWetan bersama (Disdikbud) Kabupaten Sidoarjo. (Foto:ist)

SIDOARJO, 5 Januari 2024 - Sebanyak 50 Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Sidoarjo menjadi sekolah penerima manfaat program "Sekolah Toleransi" yang diselenggarakan oleh Komunitas Seni Budaya BrangWetan bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Sidoarjo.

Program ini merupakan gelombang ketiga dari program "Cinta Budaya Cinta Tanah Air" (CBCTA) yang sudah dilaksanakan sejak tahun 2020. Pada gelombang pertama, program ini menyasar 5 SMP dan 5 SMA/MA di 5 kecamatan di Sidoarjo sisi utara, yaitu Taman, Waru, Sukodono, Gedangan, dan Sedati. Gelombang kedua difokuskan di 3 SMPN dan 1 SMAN serta 1 Madrasah Aliyah.

Menurut Ketua Komunitas BrangWetan dan sekaligus Direktur Program CBCTA #3, Henri Nurcahyo, keberhasilan dua gelombang sebelumnya menjadi motivasi untuk meningkatkan cakupan program ini.

Pada gelombang ketiga, program ini menyasar 50 SMP Negeri dan Swasta di seluruh Kabupaten Sidoarjo, yang terdiri dari 44 SMP Negeri dan 6 SMP Swasta.

"Sekolah yang sudah Deklarasi 'Sekolah Toleransi' pada gelombang kedua, yaitu SMPN 1 Taman, Waru, dan Gedangan, akan menjadi mentor dan Sekolah Percontohan Sekolah Toleransi," kata Henri.

Pelaksanaan program CBCTA #3 ini dimulai pada Kamis (4/1/23) di Ruang Pertemuan SMPN 2 Sidoarjo yang dihadiri oleh para kepala sekolah yang menjadi sekolah penerima manfaat dan Koordinator Pengawas (Korwas) SMP Sidoarjo.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo, Dr. Tirto Adi, MPd, menyambut baik program dari BrangWetan ini. Ia berharap agar para siswa memahami bahwa berbeda itu sebuah keniscayaan.

"Kita harus sepakat berbeda. Jangan malah jadi pemicu perselisihan. Indonesia ini dibangun oleh semua pemuka agama termasuk penghayat kepercayaan," kata Tirto.

Ia juga menambahkan bahwa kecenderungan bullying atau perundungan di Indonesia cenderung mengalami kenaikan. Baik perundungan fisik, psikis, juga kekerasan seksual. Karena itu, ia berharap agar siswa SMP di Sidoarjo dapat menjadi pelopor dan percontohan pelajar Toleransi.

Kepala Bidang Penjamin Mutu Disdikbud Kabupaten Sidoarjo, Dr Netti Lastiningsih, juga mengapresiasi program dari BrangWetan ini. Ia mengatakan bahwa pihak Dikbud sangat mendukung program ini.

"Dalam acara Kampanye Sekolah Sehat bulan Mei nanti juga akan bersinergi dengan BrangWetan untuk menggelar acara Gebyar Sekolah Toleransi," kata Netti.

Program Sekolah Toleransi ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk meningkatkan pemahaman siswa SMP di Sidoarjo tentang pentingnya toleransi dan keragaman.

Dengan demikian, siswa dapat menjadi agen perubahan yang dapat menyebarkan nilai-nilai toleransi di lingkungannya.

Editor : Yoyok Agusta Kurniawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut