Lagi! ITSS Morowali Meledak, DPR Desak Audit Ketat Semua Smelter China di Indonesia

JAKARTA, iNewsSidoarjo.id - Menyusul terjadinya ledakan hebat di smelter PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) pada Minggu (24/12), Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto meminta pemerintah menghentikan sementara semua operasional smelter perusahaan asal China di Indonesia.
"Sudah menjadi rahasia umum kalau sebagian besar alat kerja di smelter-smelter milik China diimpor dari China juga. Bahkan sampai komponen terkecil seperti baut dan mur. Marena itu kita perlu tahu kualitas barang yang selama ini dipakai untuk menunjang operasional smelter. Jangan-jangan barang dan suku cadang yang dipakai tidak memenuhi syarat yang ditentukan," ucapnya Mulyanto dilansir dari iNews.id pada Senin (25/12/2023).
Akibat insiden tersebut, Mulyanto mendesak pemerintah untuk mengaudit semua smelter tersebut secara ketat karena sering terjadi kecelakaan kerja yang mengakibatkan korban jiwa. Audit harus dilakukan secara profesional, objektif dan menyeluruh terhadap aspek keamanan dan keselamatan kerja.
Mulyanto mengaku sangat prihatin kecelakaan kerja terjadi lagi di smelter perusahaan China. Kali ini menyebabkan paling sedikit 35 orang korban, di mana sebanyak 13 orang meninggal dunia.
Beberapa waktu sebelumnya juga telah terjadi kecelakaan kerja di smelter PT. GNI yang mengakibatkan 2 orang meninggal dunia.
"Ini ledakan terbesar dalam sejarah pengoperasian smelter milik perusahaan China di Indonesia. Pemerintah agar sungguh-sungguh untuk menindaklanjuti kasus ini. Kita perlu tahu apa penyebab dari ledakan smelter tersebut, apakah karena faktor lemahnya keandalan pabrik, murni faktor kelalaian manusia, atau ada sebab-sebab lain. Pemerintah bertanggung-jawab untuk mengusut tuntas kasus ini," tutur dia.
Mulyanto menyebut peristiwa ini harus menjadi pelajaran berharga sehingga harus benar-benar dipahami dan menjadi momentum untuk mengevaluasi semua kesepakatan kerjasama dengan perusahaan China.
Mulyanto juga meminta pemerintah juga proaktif dalam mencari akar-masalahnya sehingga dapat dicegah kejadian seperti ini berulang di masa depan. Mulyanto minta terkait korban dan keluarga korban, PT. ITTS wajib bertanggung-jawab dalam pengobatan, perawatan, pemakaman dan pemberian santunan. iNewsSidoarjo
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan