get app
inews
Aa Text
Read Next : Ribuan Warga Meriahkan Mlaku Bareng Milad ke-56 RS Siti Khodijah Sepanjang

Kisah Napiter Seumur Hidup Lapas Porong Sidoarjo Menunggu 18 Tahun untuk Ketemu Keluarga

Selasa, 14 November 2023 | 19:10 WIB
header img
Ismail Fahmi Yamsehu, narapidana teroris (napiter) Lapas Klas I Surabaya di Porong Sidoarjo ketika melepas rindu bersama anak dan istrinya usai 18 tahun tidak bertemu. (Foto : ist).

SIDOARJO, iNews.id - Ismail Fahmi Yamsehu, narapidana teroris (napiter) Lapas Klas I Surabaya di Porong Sidoarjo harus menahan rindu selama belasan tahun agar bisa bertemu dengan keluarganya.

Ya, napiter pidana penjara seumur hidup itu akhirnya bisa bertemu dengan keluarganya usai 18 tahun menahan rindu.

Pertemuan itu berhasil usai pihak Lapas Klas 1 Surabaya Kanwil Kemenkumham Jatim bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Terorisme (BNPT) mempertemukan keduanya.

Ismail Fahmi Yamsehu yang berasal dari Kabupaten Ambon Provinsi Maluku menjalani hukuman pidana seumur hidup, dimulai ditahan sejak tahun 2005 silam.

Kesempatan yang membahagiakan itu pun, dilaksanakan di Aula Sugeng Handrijo, Lapas Kelas I Surabaya, Selasa (14/11/2023). Ismail dapat dipertemukan dengan Ibu kandung dan putri tercintanya yang sudah terpisah selama 18 tahun.

"Sebelumnya kami telah melakukan persiapan matang, termasuk keamanan dan emosional narapidana oleh Pamong Napiter Lapas Kelas I Surabaya dan perwakilan dari BNPT guna memberikan pendampingan untuk memastikan pertemuan berjalan dengan aman dan kondusif," ujar Kakanwil Kemenkumham Jatim Heni Yuwono.

Dalam pertemuan tersebut, Heni mengucapkan terima kasih terhadap BNPT, yang telah melaksanakan program family visit ini.

"Perlu pengorbanan untuk mendatangkan keluarga Ismail ke Lapas Kelas I Surabaya untuk bertemu secara tatap muka," terangnya.

Kalapas Klas I Surabaya, Jayanta yang diwakili oleh Kasi Bimkemas sekaligus Pamong Napiter Bambang Sugianto mengatakan bahwa Ismail sangat bersyukur.

“Saya bersama teman-teman mengucapkan rasa terimakasih atas fasilitasnya sehingga bisa mendatangkan ibu kandungnya yang sudah 18 tahun tidak bertemu,” ungkap Bambang menirukan perkataan Ismail.

Bambang juga menyebutkan bahwa kegiatan ini merupakan program deradikalisasi yang dilaksanakan oleh Kementerian dan Lembaga terkait secara bersama-sama dan juga di dukung oleh Yayasan Maluku Merah Putih.

Program ini juga merupakan implementasi dari Undang-Undang Pemasyarakatan yang dimana menganut asas non diskirminasi, pengayoman, dan kemanusian.

“Juga fungsi Pemasayrakatan dimana pelayanan, pembinaan, dan pengamanan sehingga mengurangi resiko dari napiter tersebut,” imbuh Bambang.

Sedangkan itu putri dari Ismail sendiri mengungkapkan rasa bahagianya dan bersyukur karena sudah lama dan tidak pernah kesini untuk bertemu dengan ayahnya sehingga membuat momen istimewa dan mengharukan.

“Terima kasih untuk BNPT sudah memfasilitasi kami sampai saat ini, pelayanan sangat baik dan di bantu untuk bertemu,” ujarnya.

Senada dengan putrinya, Ismail mengucapakan terimakasih kepada Lapas Surabaya dan BNPT dan jajaran, dengan program ini sangat menghibur karena sudah lama tidak bertemu dengan keluarga.

“Kedepannya semoga terus ada program seperti ini baik untuk saya pribadi maupun untuk teman-teman napiter lainnya,” harapnya.

Keberhasilan pertemuan ini tidak hanya menjadi berita baik bagi narapidana dan keluarganya, tetapi juga memberikan aura positif bahwa kerjasama yang terjalin antar stakeholder menjadi solusi efektif dalam upaya deradikalisasi tindak terorisme di Lapas Klas I Surabaya.

Editor : Nanang Ichwan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut