SIDOARJO, iNews.id - Kantor Imigrasi Kelas 1 Khusus TPI Surabaya punya inovasi Layanan Edukasi dan Literasi Peraturan Keimigrasian (Lentera) untuk meminimalisir angka pelanggaran. Hal itu disampaikan Kepala Bidang Intelijen Penindakan Keimigrasian Rizky Yudhaikawira.
Menurut dia, inovasi Lentera itu sebagai sarana penerang bagi orang asing atau warga Surabaya untuk berkonsultasi keseluruhan tentang keimigrasian.
"Program inovasi melalui Literasi ini merupakan suatu jembatan antara imigrasi Surabaya, orang asing dan penjamin, agar kita bisa berikan edukasi dan juga mengurangi angka pelanggaran yang tidak kita inginkan pada mereka," kata Rizky, Senin (16/10/2023).
Menurutnya, Keimigrasian dalam regulasi harus dicermati untuk pelanggaran yang dilakukan warga asing secara umum saat memasuki negara Indonesia. Hal itu dikarenakan kurangnya edukasi terhadap mereka soal aturan tentang keimigrasian tersebut.
"Kami memiliki gagasan untuk membuatkan ruangan Pelayanan untuk inovasi Lentera itu secara khusus. Kami sengaja tidak buatkan pintu di lantai 2 ini sebagai bentuk sarana publik ke masyarakat," ujarnya.
Dia berharap, siapapun datang di ruangan Layanan Edukasi dan Literasi Peraturan Keimigrasian (Lentera), tersebut bisa untuk berkonsultasi dan bercerita secara nyaman.
"Mereka bisa datang ke ruangan inovasi Lentera Keimigrasian secara gratis, dan bisa konsultasi secara cepat, agar tidak mendapat informasi yang salah, dan informasi benar langsung kepada kami," paparnya.
lebih lanjut ia menerangkan, program inovasi Lentera Keimigrasian sebagai solusi untuk mengetahui regulasinya.
"Biasanya masyarakat cenderung bertanya ke pihak ketiga. lah saya khawatir informasinya tidak terlalu clear. Oleh karena itu, kami eifast langsung, agar kami bisa mensosialisasikan aturan-aturan baru soal Keimigrasiannya tersebut," imbuhnya.
Dia menambahkan Imigrasi Kelas 1 Khusus TPI Surabaya, mewujudkan iklim investasi yang stabil dan mengurangi angka pelanggaran hukum serta berkurang secara signifikan.
"Makanya dengan adanya inovasi Lentera Keimigrasian ini agar masyarakat bisa hadir di ruang pelayanan sebagai jembatan komunikasi antara imigrasi Surabaya, orang asing dan juga penjamin," tandasnya.
Editor : Nanang Ichwan