get app
inews
Aa Read Next : Tiket Ludes Terjual! Suporter Siap Teror Lawan di Semifinal Timnas Indonesia vs Uzbekistan U-23

Viral! Makin Memburuk, Malaysia Tuding Indonesia Penyebab Kabut Asap Dan Cemari Udara

Minggu, 01 Oktober 2023 | 12:47 WIB
header img
lustrasi. (Foto: Ist.)

JAKARTA, iNewsSidoarjo.id – Pejabat tinggi lingkungan hidup Malaysia menyalahkan ratusan bencana kebakaran hutan (karhutla) di Indonesia sebagai penyebab kabut asap yang memperburuk kualitas udara di beberapa bagian Malaysia.

Namun, Jakarta menepis tudingan tersebut. Merebaknya kebakaran hutan yang menimbulkan kabut asap pada 2019 mendorong Malaysia menekan Indonesia untuk mengatasi masalah tahunan tersebut.

Kabut asap sering kali disebabkan oleh kobaran api yang membakar lahan pertanian. Direktur Jenderal Departemen Lingkungan Hidup Malaysia Wan Abdul Latiff Wan Jaffar mengatakan kasus karhutla tersebut memperburuk polusi udara di pantai barat negara itu dan di wilayah Sarawak.

“Kualitas udara secara keseluruhan di negara ini menunjukkan penurunan,” katanya dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Jumat (29/9).

“Kebakaran hutan yang terjadi di wilayah Sumatra bagian selatan dan Kalimantan bagian tengah dan selatan (Kalimantan), Indonesia, menyebabkan kabut asap melintasi batas negara,” ujarnya sebagaimana dikutip dari okzone.com melalui laman VOA Indonesia.

Pernyataan tersebut mengatakan bahwa citra satelit menunjukkan adanya 52 titik api kebakaran hutan di Sumatra dan 264 di Kalimantan, menurut laporan dari Pusat Meteorologi Khusus ASEAN (ASMC) yang berbasis di Singapura, yang memantau kabut asap yang memengaruhi wilayah Asia Tenggara.

Menteri Lingkungan Hidup Siti Nurbaya Bakar membantah klaim tersebut.

"Faktanya adalah tidak ada kabut asap lintas batas," kata Siti Nurbaya kepada AFP pada Sabtu (30/9/2023).

Editor : Yoyok Agusta Kurniawan

Follow Berita iNews Sidoarjo di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut