NIAS, iNewsSidoarjo.id - Nias merupakan wilayah di Indonesia yang berupa pulau dan kepulauan. Letaknya di sebelah barat Pulau Sumatera dan menjadi bagian dari Provinsi Sumatera Utara.
Dalam catatan sejarah perjuangan bangsa, Nias termasuk wilayah di Indonesia yang paling sulit ditaklukkan oleh Belanda. Dikenal sebagai bangsa petarung, Suku Nias dengan segala kemampuannya mampu menghadapi penjajah Belanda.
Kendati peralatan yang dimiliki tidak sebanding dengan senjata modern pasukan Belanda, kenyataannya Belanda dibuat sangat kepayahan oleh Suku Nias. Seperti diketahui Nias didiami oleh suku asli yaitu Suku Nias, yang disebut dengan Ono Niha.
Mengutip dari laman museum-nias.org, berdasarkan penemuan alat-alat yang ditemukan di Gua Togi Ndrawa, diketahui bahwa Nias sudah dihuni oleh manusia lebih dari 12.000 tahun silam.
Pada umumnya orang Nias saat ini merupakan keturunan dari Ono Niha, yang datang ke Nias pada sekitar tahun 1350 M. Mereka mendirikan permukiman pertama di Sifalago Gomo, Nias Selatan.
Dengan pengetahuan teknik bangunan serta pembuatan dan penggunaan alat besi, Ono Niha menjadi kelompok yang memiliki pengaruh di wilayah tersebut. Bicara tentang orang Nias, tidak bisa dilepaskan dari kemampuan bertarung yang mereka miliki.
Hal itu tercermin dalam tradisi masyarakat Nias, seperti tradisi fahombo atau lompat batu. Tradisi melompati batu setinggi dua meter itu dilakukan oleh pemuda Nias untuk menandakan mereka dapat dianggap dewasa secara fisik.
Pada masa dahulu, lompat batu merupakan ajang untuk melatih para prajurit yang akan turun berperang. Perang dilakukan oleh orang Nias karena beragam alasan.
Selain alasan kehormatan dan memperluas kekuasaan, perang juga dilakukan karena alasan religi. Dalam kepercayaan nenek moyang orang Nias yang menganut animisme, terdapat ritual mempersembahkan kepala manusia.
Untuk memenuhinya, orang Nias akan berburu dan berperang demi mendapatkan kepala manusia. Oleh karena itu, saat Belanda datang ke Nias dan bermaksud menjajah wilayahnya, orang Nias tak segan mengobarkan peperangan untuk melawan Belanda.
Kegigihan masyarakat Nias menghalau penjajah Belanda bagai menciptakan neraka bagi pasukan Belanda.
Belanda baru bisa menaklukkan Nias pada tahun 1914, sejak memutuskan untuk mengambil kendali pulau itu pada 1840. Tokoh Berpengaruh di Nias Salah satu pejuang Nias yang berpengaruh adalah Saönigeho.
Tokoh asal Orahili, Nias Selatan ini tak gentar bertaruh nyawa demi mengusir penjajah Belanda.
Di saat wilayah lain di Nias tak lagi mampu membendung Belanda, bagian selatan Nias masih melancarkan perlawanan yang sengit berkat konsistensi perjuangan Saönigeho dan pasukan.
Itukan Fakta Nias, daerah paling sulit ditaklukkan Belanda. Semoga informasinya bermanfaat.iNewsSidoarjo
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan