Alat Komunikasi Dimatikan, Polri Ungkap Dosen UII Hilang Ternyata Keluar Masuk AS 8 Kali

JAKARTA, iNewsSidoarjo.id - Polri mengungkap dosen Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Ahmad Munasir yang hilang usai dari Oslo, Norwegia kini diketahui masih berada di Boston, Amerika Serikat (AS).

Melangsir dari iNews.id Munasir bahkan dilaporkan bolak-balik ke Boston sebanyak delapan kali dalam beberapa tahun. Hal itu disampaikan oleh Kadiv Hubinter Polri Irjen Krishna Murti.

Menurutnya, Polri memperoleh data kunjungan Munasir yang merupakan lulusan doktoral dari Amerika Serikat.

"Kita punya list keluar masuk yang bersangkutan ke Amerika selama beberapa tahun terakhir, kurang lebih delapan kali kita dapatnya. PhD-nya juga kan di Amerika," kata Krishna, Selasa (21/2/2023).

Krishna menjelaskan jika status Munasir ini tidak bisa dikategorikan sebagai orang hilang lantaran adanya bukti dari pihak Imigrasi Amerika Serikat yang menyebut dosen UII itu masuk dengan sengaja ke negeri Paman Sam tersebut.

"Dia check in lagi ke Boston dari Istanbul. Kan pertanyaannya di Boston ngapain, sama siapa, di mana, ya hanya dia sama Tuhan yang tahu karena dia mematikan semua komunikasi," ucap Krishna.

Ia menuturkan anggotanya bahkan menemukan nomor telepon Munasir untuk wilayah Amerika Serikat. Akan tetapi hingga saat ini, jajarannya masih sulit menghubungi Munasir.

"Setelah masuk Amerika, kita juga sudah dapat nomor Amerikanya dia tapi tidak nyala. Tapi kan beli nomor di Amerika gampang, saya rasa cuma ngasih paspor, itu kalau diseriusin juga bisa dapat," tutur Krishna.

Sebelumnya, Krishna juga menyampaikan dosen UII itu sengaja mengubah rute penerbangannya dari Oslo, Norwegia. Akan tetapi Munasir mengubah rute penerbangannya tanpa memberi tahu siapa pun.

Belum diketahui lebih lanjut maksud dari kesengajaan Dosen UII tersebut merubah rute penerbangan yang seharusnya kembali ke Indonesia.

"Jadi sementara kita menganggap beliau merubah rute perjalanan dengan rutenya adalah Boston, Amerika dengan kepentingan yang kita tidak tahu. Sementara kita menganggap demikian," tutur Krishna. iNewsSidoarjo

Editor : Yoyok Agusta Kurniawan