JAKARTA, iNewsSidoarjo.id - Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog Budi Waseso alias Buwas menjelaskan sumber utang perusahaan Rp32 triliun. Dari jumlah tersebut, Bulog sudah membayar Rp25 triliun, sehingga saat ini tersisa Rp7 triliun.
Ia menuturkan, utang itu berasal dari pinjaman di Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). Uang tersebut digunakan untuk menyerap beras petani dan melaksanakan penugasan pemerintah berupa impor beras sebanyak 1,8 juta ton pada 2018.
"Serapan dalam negeri sama sisa impor 1,8 juta ton (beras). Kan dulu saya masuk ada impor 1,8 juta ton. Nah belanja kita akhirnya, kita punya utang sama bank Himbara jumlahnya Rp32 triliun," kata dia saat ditemui di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Jumat (3/2/2023).
Melangsir dari iNews.id utang jumbo itu dimiliki Bulog sebelum Buwas memimpin Bulog atau pada 2018. Selain utang, saat itu Bulog juga rugi Rp1,7 triliun.
Namun, setelah menjabat sebagai kepala Bulo, dia dan anggota direksi mulai membayar utang hingga Rp25 triliun pada 2021. Di tahun yang sama, Bulog mencatatkan untung Rp260 miliar.
"Itu bertahap-bertahap sampai 2021, saya bisa dan temen-teman direksi tentunya bisa membukukan untung Rp260 miliar. Nah 2022 ini kita untung lagi ini, cuma masih dalam audit," tutur dia.
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan