get app
inews
Aa Text
Read Next : Ribuan Warga Meriahkan Mlaku Bareng Milad ke-56 RS Siti Khodijah Sepanjang

Keren! Kerajinan Kayu Asal Sidoarjo, Jadi Souvenir Resmi Peserta KTT G20

Kamis, 03 November 2022 | 22:01 WIB
header img
Kerajinan kayu dari Sidoarjo jadi Souvenir resmi KTT G20, Kamis (3/11/2022)

SIDOARJO, iNewsSidoarjo.id-Hucravindo, kerajinan kayu asal Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, menjadi salah satu Souvenir resmi ajang Konferensi Tingkat Tinggi ( KTT) G20.

Ada 7 macam produk Hucravindo yang menjadi pilihan, sebagai hasil karya asli anak bangsa, untuk para peserta KTT G20, yang digelar di Bali dalam waktu dekat ini.

Muhammad Aliyafi, pemilik Hucravindo menjelaskan, 7 macam produk itu diantaranya, jam dinding bermotif peta Indonesia, cover buku atau cover binder berlambang burung garuda, dan kotak pensil.

"Semua produk yang terpilih untuk KTT G20 berbahan kayu Vinyl dan Takewood. Semua bahan tersebut hanya ada di Indonesia, gak ada impor-imporan," ucap Aliyafi, saat di temui iNewsSidoarjo Kamis, (3/11/ 2022).

Dalam proses pengerjaan, Aliyafi dibantu 6 karyawannya. Pemotongan desain produk, la menggunakan teknik laser cut dan CNC yang memberi efek timbul.

"Waktu pengerjaannya, tergantung besar kecilnya produk. Jika kecil ya 10 menit bisa langsung jadi," imbuhnya.

Awal mula Hucravindo karya Alyafi warga Desa Wedoro, Kecamatan Waru, Sidoarjo, terpilih menjadi salah satu souvenir resmi KTT G20, bermula saat Dirinya mengikuti ajang kompetisi yang digelar oleh Smesco. Dari 1000 UMKM, Hucravindo terpilih menjadi 20 besar, melalui proses kurasi.

"Kami awal mulanya ikut kompetisi dari Smesco, awal tahun kemarin. Produk yang kami presentasikan bertema Office. Alhamdulillah, Hucravindo terpilih menjadi 20 besar," Ungkap Aliyafi.

Hasil karya Aliyafi bervariatif mulai dari harga Terkait harga Rp 50 ribu hingga Rp 300 ribu. Bahan kayu balsa didapatkan Aliyafi dari kebun pohon balsa miliknya sendiri, yang berada di Malang. Sedangkan kayu Vinyl, Ia dapat dari pedagang lokal.
 
"Harga produk kami beragam tergantung tingkat kesulitan dalam pembuatannya. Namun, harganya terjangkau. Bahan yang kita pakai semua dari kayu lokal,"palar Aliyafi.
 
Meski KTT G20 belum mulai, hasil karya warga Desa Wedoro ini, sudah diminati beberapa warga asing, melalui Smesco.
 
"Kemarin ada turis dari Jepang, melalui Smesco juga. Dia hendak pulang ke Jepang Ingin membawa oleh-oleh khas Indonesia. Dia memesan cover binder dan jam dinding bermotif peta Indonesia," pungkasnya.

Editor : Yoyok Agusta Kurniawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut