get app
inews
Aa Read Next : Kondisi Fisik Tak Bugar, Timnas Futsal Putri Indonesia Tetap Tumbangkan Myanmar

Komunitas Burung Hantu, Berikut Faktanya

Selasa, 14 Juni 2022 | 21:50 WIB
header img
Pecinta Burung Hantu (Foto :istimewa)

SIDOARJO, iNewsSidoarjo.id-Burung Hantu merupakan hewan unik yang banyak digemari masyarakat termasuk warga Sidoarjo.

Ada bermacam komunitas pecinta burung hantu di Sidoarjo, salah satunya Latber (Latihan Bersama) Owl. Tony, Ketua Komunitas Latber Owl menceritakan, terbentuknya komunitas tersebut berawal dari terbatasnya aktivitas ketika virus Covid-19 sedang mewabah.

Mereka mengenal melalui media sosial kemudian bertatap muka sambil membawa hewan kesayangan mereka. Meskipun masih baru dibentuk pada tahun 2021, komunitas Latber Owl rutin melakukan kopi darat (pertemuan) seminggu sekali, di Alun-alun Sidoarjo.

"Anggota kita ada 17 orang. Sebelumnya kita latihan bareng secara virtual, ketemu di medsos karena sehobi. Kemudian lanjut kopi darat karena satu kota," ucap Tony.

Tony menceritakan, burung hantu miliknya berjenis Bubo Sumatranus, dia peroleh dari membeli ke teman. Ia membeli ketika usia tiga bulan dengan kisaran harga Rp 2 juta.

"Kalau kita rawat dari kecil itu lebih bagus, karena dia sudah terbiasa dengan manusia terutama pemiliknya. Lebih jinak dan penurut," imbuhnya.

Ada banyak jenis burung hantu yang tersebar di Indonesia, antara lain Bubo Sumatranus, Buffy, Obay Oriental, Celepuk, dan Dares. Namun saat ini burung hantu jenis Dares sudah dilindungi oleh pemerintah karena populasinya terancam punah.

"Masing-masing punya keunikan tersendiri, seperti jenis Buffy dia mempunyai karakter diurnal atau bisa aktif di siang hari, tidak seperti burung hantu pada umumnya yang aktif hanya di malam hari," beber Tony.

Buffy juga suka makan ikan, Lanjut Tony. Selain makanan utama seperti burung puyuh, tikus, dan daging ayam. Kembali dikatakan Tony, untuk perawatan burung hantu bisa dibilang cukup mudah. Sekali makan, burung hantu memerlukan budget sekira Rp 5-10 ribu, tergantung usia dan besar kecilnya.

Selain itu ada peralatan yang rutin diganti setiap 3 bulan sekali, yakni anklet (tali) berbahan kulit asli.

"Harus pakai kulit asli angkletnya, agar tidak melukai kaki burung. Jangan pakai tali berbahan lanyard, prusik, atau tali sepatu. Tidak boleh," kata Tony.

Burung hantu bisa mandi sendiri, tinggal di sediakan wadah berisi air, mereka akan mandi dengan cara mengepakan sayap berkali-kali.

Tony berpesan, jika memberi makan burung hantu, biasakan dikasih makanan hewan hidup agar insting berburunya tidak hilang. Ketika burung hantu sakit, biasanya Tony akan berbagi pengalaman bersama anggota komunitasnya, selagi sakitnya tidak parah.

"Namun jika dirasa sakitnya parah ya harus pergi ke dokter unggas atau dokter hewan exotic," pungkasnya.

Editor : Yoyok Agusta Kurniawan

Follow Berita iNews Sidoarjo di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut