PALEMBANG-iNewsSidoarjo.id - Delapan orang yang diduga menjadi provokator pada aksi demonstrasi ribuan mahasiswa di Simpang Lima DPRD Sumsel ditangkal Polrestabes Palembang.
Seperti diketahui aksi menolak penundaan pemilu ini sempat diwarnai dengan kericuhan, Senin (11/4/2022). Dari pantauan, demo mahasiswa tersebut diduga dimanfaatkan para provokator untuk mengambil celah dan membuat keributan.
Hingga akhirnya, aparat gabungan terpaksa memukul mundur massa sampai ke Jalan Radial. Setelah dinegosiasi, akhirnya massa membubarkan diri dan mahasiswa yang diamankan oleh aparat polisi telah dikembalikan.
Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Mokhamad Ngajib mengatakan, bahwa anggotanya berhasil mengamankan jalannya demo yang terjadi di area DPRD Sumsel.
"Demo hari ini berjalan dengan kondusif, aman dan tertib, serta semuanya dapat dikomunikasikan dengan baik, meskipun tadi ada sedikit gesekan," ujar Ngajib.
Ngajib menjelaskan, bahwa pihaknya juga mengamankan sejumlah pemuda yang diduga menjadi provokator dalam aksi ini. Nantinya, para pemuda tersebut akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
"Terlepas dari itu, semuanya dapat berjalan dengan kondusif. Kita mencatat secara total anggota gabungan ada sekitar 1.805 personel," katanya.
Untuk diketahui, ribuan mahasiswa yang tergabung dari Aliansi BEM se-Sumsel bersama Aliansi Cipayung menggelar aksi penolakan wacana presiden tiga periode.
Aksi tersebut berubah menjadi ricuh hingga terjadi pemblokiran jalan Simpang Lima DPRD Sumsel.iNewsSidoarjo.id
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan