Untuk sementara, warga membuat jembatan darurat dari kayu di sisi utara Sungai Tambak Cemandi.
Namun, jembatan tersebut hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda dua karena ukurannya kecil dan konstruksinya sederhana. “Kalau mobil gak bisa lewat karena jembatannya kecil dan dari kayu,” jelas Kasianto.
Menurutnya, sempat ada rencana dari pihak pengelola tambak untuk memperbaiki jembatan secara swadaya. Namun, upaya itu urung dilakukan karena mendapat larangan dari pihak berwenang. “Katanya harus menunggu perbaikan dari pemerintah, jadi gak boleh dibangun sendiri,” terangnya.
Kasianto berharap pemerintah segera mengambil langkah cepat untuk memperbaiki jembatan tersebut. Sebab, semakin lama dibiarkan, semakin besar pula dampak ekonomi yang dirasakan warga. “Kemarin sudah sempat disurvei, tapi sampai sekarang belum ada kabar kelanjutannya,” pungkasnya.
Editor : Aini Arifin
Artikel Terkait
