SIDOARJO, iNewsSidoarjo.id – Upaya tanpa henti tim SAR gabungan dalam pencarian korban ambruknya bangunan di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Kecamatan Buduran, Sidoarjo, kembali membuahkan hasil. Hingga Minggu (5/10) dini hari, sebanyak 23 jenazah berhasil ditemukan dan dievakuasi dari balik tumpukan reruntuhan beton dan besi.
Kepala Kantor SAR Kelas A Surabaya sekaligus On Scene Coordinator (OSC) operasi pencarian, Nanang Sigit, mengatakan proses evakuasi berjalan sangat sulit karena sebagian besar korban tertimbun material berat. "Tim SAR perlu mengangkat puing-puing reruntuhan, memotong rangka-rangka, baru kemudian bisa mengevakuasi korban dari timbunan material. Kami harus bekerja hati-hati agar tidak menimbulkan risiko tambahan,” jelas Nanang di lokasi kejadian, Minggu (5/10/2025).
Menurut Nanang, proses evakuasi dilakukan sepanjang Sabtu hingga Minggu dini hari. Pada Sabtu (4/10) sore, jenazah pertama atau korban ke-28 berhasil dievakuasi pukul 14.35 WIB. Disusul korban ke-29 pukul 16.15 WIB dan korban ke-30 berupa satu bagian tubuh (body part) pada pukul 17.35 WIB.
Pencarian berlanjut hingga malam hari. Sekitar pukul 21.10 WIB, tim kembali menemukan korban ke-31 di sektor A1, serta delapan korban lain di sektor A3. Satu per satu jenazah berhasil diangkat dari reruntuhan hingga menjelang tengah malam, dengan korban ke-39 dievakuasi pada pukul 23.29 WIB.
Memasuki Minggu (5/10) dini hari, tim SAR gabungan kembali menemukan 11 korban lainnya. Evakuasi berlangsung bertahap sejak pukul 00.13 WIB hingga 03.24 WIB, ketika korban ke-50 berhasil diangkat. Dalam prosesnya, tim SAR gabungan menggunakan alat berat serta peralatan ekstrikasi.
Namun, penggunaan alat berat beberapa kali dihentikan sementara untuk memberi ruang bagi petugas yang melakukan pemotongan besi dan pengangkatan manual, demi menjaga keselamatan tim di lapangan. “Proses ini bukan hanya tentang kecepatan, tapi juga ketelitian. Setiap langkah kami perhitungkan agar tidak membahayakan petugas maupun kondisi korban yang belum ditemukan,” tegas Nanang.
Usai dievakuasi, seluruh jenazah langsung dibawa ke RS Bhayangkara Surabaya untuk menjalani proses identifikasi oleh tim DVI Polda Jawa Timur. Dengan temuan terbaru ini, total korban ambruknya bangunan di Ponpes Al Khoziny mencapai 141 orang. Dari jumlah tersebut, 104 orang dinyatakan selamat, sementara 37 lainnya meninggal dunia.
Operasi SAR besar-besaran ini melibatkan berbagai unsur, antara lain Kantor SAR Surabaya, BSG, Kantor SAR Semarang, Kantor SAR Yogyakarta, BPBD Provinsi Jawa Timur, TNI, Polri, BPBD Kabupaten Sidoarjo, serta puluhan organisasi potensi SAR seperti PMI, DAMKAR, Banser, MDMC, BAZNAS, SAR Astra, Rescue 79, dan sejumlah relawan lainnya. "Kami akan terus bekerja hingga seluruh korban berhasil ditemukan. Ini adalah bentuk tanggung jawab kemanusiaan kita bersama,” pungkas Nanang.
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan
Artikel Terkait
