BUKIT TINGGI, iNewsSidoarjo.id - Jumlah korban tewas akibat pesta minuman keras (miras) oplosan bahan parfum di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bukittinggi, Sumatera Barat, terus bertambah. Hingga Senin (5/5) siang, korban tewas mencapai tiga orang. Kasat Reskrim Polresta Bukittinggi, AKP Idris Bakara mengatakan, Hengky sempat dirawat dalam kondisi kritis dengan bantuan ventilator.
"Korban yang meninggal dunia bertambah satu orang pada hari Sabtu, namun pihak kepolisian baru menerima informasi pada hari Minggu," ujarAKP Idris, dilansir dari iNewsSumbar.id pada Selasa (6/5/2025).
Sementara satu korban lainnya yang sempat dalam kondisi kritis kini telah membaik. Korban terakhir yang tewas, bernama Hengky Marta Yendi (24), seorang narapidana yang berprofesi sebagai tukang pangkas rambut. Hengky, warga Jorong Bukik Apik, Nagari Padang Tarok, Kecamatan Baso, Kabupaten Agam, mengembuskan napas terakhirnya pada Sabtu (3/5/2025) pukul 21.00 WIB di ruang ICU Rumah Sakit Dr. Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi.
Sebelumnya, dua yang tewas bernama Ilham alias Ambril (35), warga Kampung Pisang Sianok, Kecamatan Ampek Koto, Kabupaten Agam pada Rabu (30/4/2025) sore dan Ali Akbar (34), warga Simarasok, Kecamatan Baso pada Kamis (1/5/2025) siang.
Menurut diagnosa medis, para korban mengalami keracunan alkohol yang menyebabkan gagal napas. Total 23 penghuni lapas menjadi korban pesta miras oplosan ini, terdiri dari narapidana dan tahanan titipan kejaksaan. Kejadian ini terjadi setelah acara puncak peringatan Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-61 pada Selasa (29/4/2025).
Para korban mengeluhkan gejala seperti pusing, mual dan gangguan penglihatan sejak Selasa malam. Mereka baru mendapat penanganan medis dan dibawa ke rumah sakit pada Rabu siang dan sore harinya. Polisi masih terus menyelidiki kasus ini untuk mengetahui asal minuman keras oplosan yang beredar di dalam lapas. iNewsSidoarjo
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan
Artikel Terkait
