Lebih lanjut, Ratna memaparkan beragam kegiatan lain yang dilaksanakan, yang secara langsung terkait dengan program pokok kerja (Pokja) yakni kebersihan dan drainase, pengelolaan sampah, konservasi energi dan air, serta penanaman dan pemeliharaan tanaman.
Rangkaian kegiatan ini dirancang untuk memberikan pemahaman dan pengalaman langsung kepada siswa tentang pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem. "Memang kegiatan ini dalam rangka peringatan Hari Bumi, dan berkaitan dengan status sekolah kami sebagai Sekolah Adiwiyata tingkat nasional, tentunya kami membiasakan kepada anak-anak untuk cinta lingkungan," tegasnya.
"Kami mendidik mereka untuk berterima kasih kepada bumi atas segala yang telah diberikan, seperti tempat berpijak, oksigen, cahaya, dan lain-lain. Tujuannya agar anak-anak lebih peduli pada lingkungan, dan inilah inti dari Sekolah Adiwiyata, bahwa sudah terbangun budaya peduli lingkungan di sekolah,” tambahnya.
Baca Juga:
Ratna berharap dengan pendidikan lingkungan yang diterapkan di sekolah Adiwiyata, mampu menghasilkan generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kelestarian alam. "Internalisasi nilai-nilai kepedulian lingkungan, tidak hanya berhenti di sekolah. Namun dapat diimplementasikan oleh seluruh warga sekolah dalam kehidupan bermasyarakat,” harapnya.
Sementara itu, salah satu diantara sekian banyak pelajar yang berpartisipasi dalam lomba desain, Novelina Sapan dari kelas IX-11 mengungkapkan, kegembiraan mereka dapat turut serta dalam kegiatan yang positif ini. Mereka merasa bahwa melalui lomba ini, mereka dapat menyalurkan ide-ide kreatif sekaligus berkontribusi dalam upaya pelestarian lingkungan.
”Tentunya senang dapat ikut lomba, dan memberikan ide kreatif saya untuk kelestarian alam. Kebetulan saya membuat desain tempat sampah, yang bisa terbuka sendiri saat pembuang sampah berjarak 5 cm dari tempat,” terangnya.
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan
