Sejarah Masjid Biru di Rusia Terdapat Jejak Presiden RI Pertama

Litbang MPI
Masjid Biru di Rusia, ada jejak peninggalan Soekarno Presiden pertama Indonesia. (Foto: Russia Beyond)

RUSIA, iNewsSidoarjo.id- Terdapat sebuah Masjid yang didominasi warna biru di Kota St Petersburg, Rusia, masyarakat menyebutnya sebagai Blue Mosque atau Masjid biru. Masjid ini menandai bergabungnya Asia Tengah dan Rusia. 

Masjid dibangun guna menghormati Emir Bukhara tersebut, didirikan pada Tahun 1910.

Melangsir dari celebrities.id Jumat, (18/3/2022), peristiwa ini terjadi pada era pemerintahan Tsar Aleksandr III. Masjid Biru berdiri megah di dekat Sungai Neva. Masjid ini dapat menampung 5.000 jamaah. Menara masjid menjulang setinggi 49 meter serta tinggi kubahnya mencapai 39 meter. 

Masjid ini menjadi masjid terbesar di Rusia serta menjadi saksi jejak Presiden Soekarno di Rusia. Diketahui, Soekarno yang merupakan presiden pertama Indonesia mempunyai kedekatan dengan Uni Soviet (sebelum menjadi Rusia). 

Pada 1956, Nikita Khrushchev mengundang Presiden Soekarno mengunjungi negaranya. Ketika bertandang ke Leningrad (saat ini St Petersburg), Soekarno melihat sebuah menara dengan kubah biru serta simbol bulan sabit.

Soekarno pun mengetahui bahwa bangunan tersebut adalah sebuah masjid. Dia lalu minta untuk mampir ke masjid serta melaksanakan shalat. Soekarno tampak terkejut ketika melihat masjid yang telah berubah fungsi menjadi gudang serta tidak terurus.

Lantaran mempunyai hubungan kedekatan serta kelihaian komunikasi, Soekarno meminta Nikita Khrushchev untuk menyerahkan kembali masjid tersebut kepada umat Islam yang berada di Uni Soviet ketika itu. Soviet yang saat itu menghormati Presiden Soekarno pun mengabulkan permintaan dari proklamator Indonesia ini.

Sepuluh hari setelah Presiden Soekarno melakukan kunjungannya, bangunan ini telah berfungsi kembali menjadi sebuah masjid. Blue Mosque (Masjid Biru) dibuka kembali sebagai masjid hingga saat ini.

Beberapa Presiden Indonesia telah mengunjungi Masjid Biru ini, yaitu Megawati Soekarnoputri pada 2003 dan Susilo Bambang Yudhoyono pada 2006. Sebagian orang yang mengetahui sejarah masjid ini lebih sering menyebutnya sebagai Masjid Soekarno. iNewsSidoarjo.id

Editor : Yoyok Agusta Kurniawan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network