SIDOARJO, iNewsSidoarjo.id - Kasus pembunuhan sadis yang dilakukan oleh anak terhadap bapaknya di RT 15/RW 04, Dusun Bokongisor, Desa Klantingsari, Kecamatan Tarik, akhirnya diungkap Satreskrim Polresta Sidoarjo, Selasa (17/12).
Sholi Chudin, 33, tega menikam bapak kandungnya, Badrun Sholeh, 60, hingga tewas saat sedang berada di dalam rumah. Motif dari tersangka membunuh bapaknya akhirnya terungkap. Rupanya pelaku diduga mengalami gangguan jiwa. Saat ungkap kasus di Mako Polresta Sidoarjo, Senin (17/12), pelaku tidak dihadirkan. Sebab, pelaku sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Dr Radjiman Wediodiningrat Lawang, Kabupaten Malang untuk menjalani perawatan.
Awalnya, kakak pelaku, NL, menjenguk korban yang merupakan orang tuanya sedang sakit. Kemudian, ia memberikan obat kepada orang tuanya tersebut, tak lupa ia juga memerintahkan suaminya untuk memberikan obat penenang kepada pelaku.
Setelah diberikan obat, pelaku tidur, tak selang lama NL pun pamitan pulang karena sudah malam, sekira pukul 22.25. Kemudian, pada pukul 22.45, NL ditelepon oleh tetangga korban bahwa korban dibunuh oleh pelaku.
Sementara, Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo AKP Fahmi Amarullah membeberkan, pelaku yang merupakan anak kandung korban diduga mengalami gangguan jiwa sudah dari beberapa tahun yang lalu. "Beberapa barang bukti sudah diamankan begitupun dengan surat bahwa pelaku pernah menjalani rawat jalan di RSJ Malang. Pelaku dibawa ke RSJ Malang untuk dilakukan perawatan," jelasnya.
Dari surat tersebut diketahui Sholi sempat menjalani rawat jalan terakhir di RSJ pada Maret 2024. Sebelumnya, pelaku memang mengalami gangguan jiwa depresi akut. Dia mengalami gangguan jiwa selepas ditinggal istrinya sejak lima tahun lalu. Meski sempat menjalin hubungan rumah tangga, pelaku masih belum dikaruniai seorang anak.
Kemudian, istri pelaku meninggalkan pelaku begitu saja. "Sebelum kejadian, pada siangnya, pelaku sempat kumat jadi beberapa warga yang lewat depan rumah diteriaki dan diomeli," paparnya.
Berdasarkan hasil otopsi dan visum yang dilakukan, telah ditemukan luka bacok pada bagian leher sebelah kanan sehingga mengakibatkan pendarahan yang menyebabkan kematian. "Jadi pelaku menggunakan celurit yang gagangnya sudah copot untuk membunuh ayah kandungnya,” imbuhnya.
Ia menjelaskan, pelaku membacok korban menggunakan senjata tajam (sajam) jenis celurit secara membabi buta. Tak hanya itu, pelaku juga memukulkan kursi kayu ke arah kepala belakang korban. Masih belum puas, pelaku juga membenturkan korban ke dinding rumah. Akibatnya, ada 15 luka bacokan yang sporadis di tubuh korban, seperti di leher, dada dan sekitar kepala.
Saat ini, jenazah korban sudah dikebumikan oleh pihak keluarga. Untuk itu, pihaknya masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap pelaku.
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan
Artikel Terkait