SIDOARJO, iNewsSidoarjo.id– Musim hujan yang intens kembali membawa petaka bagi para petani di Kabupaten Sidoarjo. Kali ini, puluhan hektare sawah di Desa Gempol Klutuk, Kecamatan Tarik, terendam banjir. Akibatnya, tanaman padi yang baru berusia seminggu mengalami kerusakan parah dan petani harus menanggung kerugian hingga ratusan juta rupiah.
Permukaan air yang menggenangi sawah sudah berlangsung selama tiga hari terakhir. Padahal, para petani baru saja memulai masa tanam. Namun, nasib buruk menimpa mereka saat hujan deras mengguyur wilayah tersebut. "Sawah saya baru ditanam padi, sekarang sudah terendam banjir. Pasti akan segera busuk. Kita rugi banyak," ujar Sudarso, salah satu petani yang sawahnya terendam. Senin (9/12/2024).
Curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir, ditambah dengan buruknya sistem drainase, menjadi penyebab utama banjir di wilayah ini. Letak geografis Desa Gempol Klutuk yang diapit oleh dua saluran air besar yang kini penuh dengan sampah dan tumbuhan liar, semakin memperparah kondisi. "Saluran air yang tersumbat membuat air tidak lancar mengalir. Akibatnya, sawah dan pemukiman warga tergenang," ungkap Sugiono, Kepala Desa Gempol Klutuk.
Lebih dari 30 hektare persawahan di Desa Gempol Klutuk terendam banjir. Petani memperkirakan kerugian mencapai ratusan juta rupiah. Jika hujan terus turun, tanaman padi yang tersisa dipastikan akan busuk dan gagal panen. Selain merendam persawahan, banjir juga menggenangi jalan-jalan desa setinggi 20-30 sentimeter.
Hal ini mengganggu aktivitas warga dan menyebabkan sejumlah rumah terendam. Warga berharap pemerintah segera melakukan normalisasi sungai agar banjir tidak kembali terulang.
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan
Artikel Terkait