MALANG, iNewsSidoarjo.id-Di tengah kesibukan Kabupaten Malang, seorang pemuda lajang berusia 33 tahun, yakni Eko Cahyono, warga Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, Jawa Timur, berjuang melawan buta huruf dengan cara yang unik dan inspiratif. Ia mendirikan Pustaka Anak Bangsa, sebuah layanan perpustakaan keliling yang sudah mengubah kehidupan ribuan anak selama 15 tahun terakhir.
Eko memiliki misi mulia yaitu memberikan akses pendidikan, bagi anak-anak yang tidak memiliki kesempatan untuk bersekolah.
"Anak-anak juga punya hak untuk bisa membaca dan belajar," ujarnya.
Dia percaya bahwa dengan kemampuan membaca dan menulis, anak-anak bisa terbebas dari buta huruf dan memiliki masa depan yang lebih cerah. Perpustakaan yang dikelolanya buka 24 jam dan menawarkan ribuan koleksi buku, dari literatur hingga buku pelajaran. Namun, Pustaka Anak Bangsa lebih dari sekadar tempat membaca.
Eko juga menyediakan berbagai kegiatan menarik, seperti belajar komputer, melukis, menonton film, belajar memasak, menjahit, dan diskusi setiap Sabtu malam. Selain itu, Eko juga menawarkan bimbingan belajar gratis bagi pelajar SD dan madrasah Ibtidayah.
“Ini merupakan langkah kecil untuk membuat mereka menjadi besar,” katanya.
Upayanya tidak hanya terbatas di ruang perpustakaan, Eko juga menggelar perpustakaan keliling di pos ojek, salon, dan bengkel motor, menjangkau lebih banyak anak-anak yang membutuhkan. Ia percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk membuka potensi anak-anak, dan melalui Pustaka Anak Bangsa berusaha mewujudkan cita-cita tersebut, satu buku pada satu waktu.
“Saya ingin melihat anak-anak ini tidak hanya bisa membaca, tetapi juga berani bermimpi dan mengejar cita-cita mereka,” tandas.
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan
Artikel Terkait