PASURUAN, iNewsSidoarjo.id – Dalam suasana khidmat dan penuh semangat, ratusan anggota Sabhara dari seluruh Indonesia mengikuti tradisi pembaretan di Candi Belahan, Kabupaten Pasuruan, Sabtu, 12/10/2024). Kegiatan ini bukan sekadar seremoni biasa, melainkan sebuah upaya untuk menghormati sejarah panjang Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).
Berangkat dari keyakinan bahwa pasukan bhayangkara di bawah kepemimpinan Patih Gajah Mada pernah singgah dan minum di sumber air suci Candi Belahan, para peserta diajak untuk menyusuri jejak sejarah tersebut. Sejak dini hari, 240 personel polisi berkumpul dan memulai perjalanan napak tilas dari Desa Watukosek.
Rute yang dipilih penuh tantangan. Jalanan berkelok, menanjak tajam, dan menurun curam menjadi ujian fisik dan mental bagi para peserta. Namun, semangat juang mereka tak pernah padam. Ada yang memilih berlari cepat, ada pula yang berjalan beriringan sambil menyanyikan lagu kebangsaan. Setelah menempuh perjalanan yang melelahkan, para peserta akhirnya tiba di Candi Belahan.
Di tempat yang dianggap sakral ini, mereka disambut dengan upacara penyiraman bunga. Momen paling dinantikan pun tiba, yaitu prosesi pembaretan. Satu per satu, para bintara dan perwira menerima baret coklat sebagai simbol kehormatan dan tanggung jawab baru.
“Tradisi pembaretan ini kita gelar untuk mengenang sejarah panjang kepolisian, terutama saat pasukan bhayangkara pernah singgah di sumber air suci Candi Belahan,” ungkap Kombespol Muslikhun, Kapusdik Sabhara Polri.
Usai prosesi pembaretan, para peserta kompak meneriakkan yel-yel. Sebagai penutup, mereka bersama-sama meminum air dari sumber Tetek, mengikuti jejak para pendahulu yang pernah singgah di tempat yang sama berabad-abad silam.
Dengan kegiatan ini, Polri tidak hanya memperkuat soliditas internal, tetapi juga menanamkan nilai-nilai sejarah dan kebangsaan pada setiap anggotanya.
“Kita harapkan, para personil tetap kompak menjalan tugas,” tandasnya.
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan
Artikel Terkait