SUKAKARYA, iNewsSidoarjo.id - Kasus meninggalnya Muhammad Kenzie Arifin bayi laki-laki berumur 3 bulan pasca diimunisasi di Puskesmas Sukakarya, Warudoyong, Kota Sukabumi, Jawa Barat, masih dilakukan penyelidikan oleh Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI).
Deara Wulandari ibu Kenzie Arifin mengatakan, pasca imunisasi, kondisi kesehatan anaknya menurun hingga meninggal dunia, padahal sebelumnya Kenzie dalam keadaan sehat dan normal saat diperiksa dokter sebelum dilakukan imunisasi.
Karenanya orang tua korban meminta agar kasus ini diungkap sampai tuntas.
"Sebelum dibawa ke puskesmas, anak keduanya itu dalam kondisi sehat. Bahkan sebelum disuntik imunisasi, suhu tubuh anaknya diperiksa oleh bidan dan dinyatakan dalam kondisi normal. Selanjutnya, Kenzie disuntik imunisasi BCG dan DPT serta vaksin polio. Namun, saat di rumah kondisinya menurun hingga dibawa ke rumah sakit dan akhirnya meninggal," ungkap dia, dilansir dari iNewsSukabumi.id pada Rabu (19/6/2024).
Sebelumnya Muhammad Kenzie Arifin, anak kedua pasangan suami istri Deara Wulandari dan Isan Nur Arifin itu meninggal dunia pada Selasa, 11 Juni lalu usai menjalani imunisasi BCG, DPT, rotavirus, dan vaksin polio di Puskesmas Sukakarya, Kota Sukabumi.
Saat ini Komnas KIPI masih melakukan investigasi dan mengaudit seluruh vaksin hingga suntikan yang digunakan saat melakukan imunisasi kepada korban yang berasal dari Kampung Bantar Panjang, Kelurahan Sukakarya, Kota Sukabumi, Jawa Barat.
Sementara itu Kabid P2P Dinkes Kota Sukabumi Wita Darmawanti mengklaim bahwa proses imunisasi yang dilakukan bidan di Puskesmas Sukakarya telah sesuai dengan prosedur, mulai dari skrining hingga pemeriksaan kesehatan korban.
"Hingga kini pihak Dinas Kesehatan masih menunggu hasil investigasi yang dilakukan Komnas KIPI," tandas dia. iNewsSidoarjo
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan
Artikel Terkait