SIDOARJO, iNews.id - Presiden Partai Buruh, Said Iqbal mendesak Menteri Tenaga Kerja, Menteri Perekonomian, dan Pemerintah Daerah Morowali untuk mengusut peristiwa ledakan tungku smelter milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di Morowali Sulawesi Tengah. Hal itu disampaikan Said Iqbal disaat menghadiri acara Konsolidasi Akbar Partai Buruh di Sidoarjo.
Said Iqbal mengatakan bahwa telah terjadi kebakaran di PT ITSS di kawasan Industri Morowali, kebakaran ini diduga mengakibatkan 15 orang tewas, mereka merupakan adalah para buruh lokal. Sementara yang mengalami luka bakar berat 20 orang, sementara di lantai tiga dan lantai empat belum diketahui korbannya.
"Oleh karena itu melalui kesempatan ini Partai Buruh meminta kepada Menteri Tenaga Kerja, dan Menteri Perekonomian serta Pemerintah Daerah untuk mengambil langkah-langkah segera mungkin. Membentuk tim pencari fakta, karena ini menyangkut nyawa seseorang manusia," kata Said usai mengikuti konsolidasi Partai Buruh di Sidoarjo, Minggu (24/12/2023).
Said menjelaskan, banyak perusahaan-perusahaan terutama dari investasi China itu mengabaikan tentang Keselamatan Kesehatan Kerja (K3). Karena dari informasi dari Morowali diperusahaan tersebut, salah satu penyebabnya pintu evakuasi yang sangat kecil, sehingga mengakibatkan korban yang banyak.
"Kami meminta tegakkan K3, semua perusahaan yang ada di Morowali, Morowali utara dan Konawe, di Sulawesi Tenggara, wajib menjalankan K3. Selain itu harus melakukan investigasi pencari fakta terpadu, harus ada yang bertanggungjawab dan harus ditindak pidana," jelas Said.
Said menuturkan, perusahaan-perusahan yang tidak menjalankan aturan, dan tidak menjalankan K3, harus ditindak tegas. Harus dipastikan para korban jiwa dan keluarganya dan yang mengalami luka bakar berat ditangani oleh Pemerintah dengan sunguh-sungguh.
"Bila mana ini tidak dilakukan oleh Pemerintah baik daerah atau pusat khususnya Kementerian Tenaga Kerja. Kejadian ini akan terulang kembali. Kami mengharapkan bahwa kejadian di Morowali itu jangan sampai terulang lagi," tuturnya.
Ia menambahkan, Partai Buruh dan serikat-serikat Buruh akan mengambil langkah-langkah tegas diantaranya akan melaporkan ke ILO, kami akan membawa kasus ini, karena kejadian ini berulang-ulang perusahaan nikel khususnya investasi dari China selalu mengalami persolaan kematian karena lalai K3.
"Selain itu kami juga akan menempuh jalur hukum, kami akan menuntut pihak yang yang bertanggung jawab, termasuk Menteri Tenaga Kerja. Apabila tidak ada penanganan kami akan mengkoorganisir demontrasi besar-besaran bila mana tidak ada penanganan terhadap kasus PT ITSS. Karena investasi dari China selalu menimbulkan masalah di industri-industri nikel," tandas Said.
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan
Artikel Terkait