PASURUAN, iNewsSidoarjo.id - Pasangan suami istri (pasutri) di Kabupaten Pasuruan sukses meraup cuan dari bisnis penjualan daun pisang kering (klaras) menjadi pewarna alami kue brownies.
Hasil usaha inovatif pasangan Afandik dan Latifatul Qolbi, warga Karang Sentul, Kecamatan Gondang Wetan itu, kini sudah merambah pasar nasional melalui penjualan online.
Afandi menuturkan, inspirasi menjadikan daun pisang kering menjadi pewarna alami itu bermula saat dirinya sering membersihkan pekarangan kosong dan membakar daun pisang.
“Ternyata, setelah saya baca-baca daun pisang kering atau klaras ini banyak manfaatnya. Salah satunya sebagai pewarna alami,” katanya, dilansir dari iNews.id pada Jumat (6/10/2023).
Sejak itu, dia dan istrinya memutuskan berhenti bekerja di perusahaan dan memilih menggeluti usaha daun pisang kering.
Afandi pun setiap hari mencari daun pisang kering di pekarangan kosong samping rumahnya. Satu per satu daun pisang kering dipotong dan dipilah.
Setelah itu, daun pisang dicuci bersih sebelum dikeringkan. Proses selanjutnya yakni proses inti mengolah daun pisang kering atau klaras itu menjadi produk kaya manfaat.
“Klaras dibakar di dalam tong kosong. Setelah dibakar, daun pisang itu ditumbuk agar warnanya tak berubah,” katanya.
Istri Afandi, Latifatul Qolbi menuturkan, pewarna daun klaras itu bisa dimanfaatkan menjadi black brownies klaras yang kaya manfaat.
Black brownies klaras memiliki keunggulan yang banyak dan bermanfaat bagi kesehatan, seperti melancarkan pencernaan sehingga banyak diminati pelanggannya.
“Satu bungkus ukuran 20 gram serbuk klaras dijual dengan harga Rp 6.000-10.000. Pelanggan serbuk klaras itu berasal dari berbagai daerah seperti Sidoarjo, Surabaya, Malang, samarinda hingga Balikpapan,” katanya.
Latifatul menambahkan, untuk penjualan produk pewarna alami untuk kue brownies dilakukan di beberapa e-commerce dan sosial media seperti WhatsApp hingga instagram. iNewsSidoarjo
Editor : Nanang Ichwan
Artikel Terkait