JAKARTA, iNewsSidoarjo.id – Saat ini Bank Indonesia (BI) telah mencatat Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Juli 2023 tetap terkendali. Posisi Utang Luar Negeri Indonesia pada bulan Juli 2023 tercatat sebesar USD396,4 miliar setara Rp6.064 triliun (kurs Rp15.245).
“ULN mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 0,9% (yoy), melanjutkan kontraksi pada bulan sebelumnya sebesar 1,5% (yoy)," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono di Jakarta, dikutip dari okzone.com Sabtu (16/9/2023).
ULN swasta terbesar bersumber dari sektor industri pengolahan pengadaan listrik, gas, uap/air panas, dan udara dingin, jasa keuangan dan asuransi, serta pertambangan dan penggalian, dengan pangsa mencapai 78,1% dari total ULN swasta.
ULN swasta juga tetap didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 75,6% terhadap total ULN swasta.
"Struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. ULN Indonesia pada Juli 2023 tetap terkendali sebagaimana tecermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang turun menjadi 29,2%, dari 29,3% pada bulan sebelumnya, serta didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 87,8% dari total ULN," lanjut Erwin.
Dalam hal ini pemerintah akan terus berkomitmen untuk mengelola ULN secara hati-hati, efisien, dan akuntabel untuk menjadi sebuah kredibilitas dalam pemenuhan kewajiban pembayaran dengan tepat waktu.
Bukan hanya itu BI dan Pemerintah pun akan bekerjasama untuk memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan Utang Luar Negeri.
Sehingga dengan ini diharapkan agar Utang Luar Negara Indonesia bisa lebih turun kembali, untuk meminimalisir resiko yang mempengaruh stabilitas perekonomian Indonesia. iNewsSidoarjo
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan
Artikel Terkait