KSP Moeldoko Pastikan PSN Jimbaran Tiung Biru Masuk Fase Operasi

Yoyok Agusta
KSP Moeldoko bersama Direktur Utama PEPC Endro Hartanto saat meninjau JTB di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Jumat, (4/8/2023).

BOJONEGORO, iNews.id- Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko melakukan Kunjungan Kerja ke Proyek Pengembangan Gas Lapangan Unitisasi Jambaran Tiung Biru (JTB), yang dikembangkan oleh Pertamina EP Cepu, di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Jumat, (4/8/20230.

Kunjungan itu untuk memastikan kelancaran progres proyek yang merupakan salah satu Proyek Strategi Nasional (PSN) tersebut.

“Ini adalah salah satu PSN, maka dari itu kita harus memastikan proyek ini betul-betul dapat berjalan lancar, dan kita akan bantu sampai proses proyek ini selesai,” kata Moeldoko kepada wartawan usai melakukan peninjauan.

Lebih jauh, Moeldoko menerangkan, keberadaan PSN ini sangat krusial ditengah adanya krisis energi yang terjadi saat ini. Diharapkan, dengan adanya PSN ini, stabilitas nasional bisa terwujud.

Selain itu, kedatangan KSP juga untuk memberikan motivasi dan apresiasi kepada para pekerja yang ada di JTB, mereka dinilai telah bekerja keras untuk kepentingan masyarakat luas.

“Tadi saya memberikan motivasi kepada temen-temen karena rela berada di tempat sunyi seperti ini dan panasnya luar biasa. Karya besar mereka sangat berarti bagi masyarakat, apalagi saat ini dunia tengah menghadapi krisis energi,” terang Moeldoko.

KSP juga menegaskan, jika pihaknya siap membantu progres JTB hingga benar-benar kelar keseluruhannya.

“Intinya kami akan membantu sepenuhnya dengan keberadaan proyek ini. Kami akan berikan apapun agar segera selesai pengerjaannya,” imbuh Moeldoko.

Sementara itu, Direktur Utama PEPC Endro Hartanto menyatakan progres JTB belum kelar sepenuh, karena adanya beberapa aspek yang hingga kini masih dalam proses pengerjaan.

“Sebagaimana kita tahu, proyek ini sudah selesai 90 persen lebih, dan tidak berdampak langsung pada operasional. Hanya tinggal sarana dan prasarana saja yang tinggal kita siapkan,” jelas Endro.

Sedangkan terkait kunjungan KSP, pihaknya merasa bangga dan mengapresiasi terhadap dukungan pemerintah melalui kunjungan KSP untuk memastikan proyek JTB memasuki fase operasi dengan lancar.

Hal ini membuat jajarannya semangat untuk lebih totalitas bekerja, demi menjamin kelancaran pasokan gas, sehingga stabilitas nasional bisa terwujud.

“Kami melakukan upaya terbaik agar proyek ini bisa memenuhi kapasitas produksi maksimal dan berperan maksimal juga dalam mendukung ketersediaan energi untuk industri maupun rumah tangga di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah,” ujar Endro.

JTB Pertamina EP Cepu, lanjut Endro, sebenarnya memiliki kemampuan untuk produksi gas mencapai 192 MMSCFD per hari, untuk memenuhi kebutuhan pembangkit listrik dan industri di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Namun, hingga kini pasokan belum bisa berjalan maksimal karena adanya kendala pasar.

“Sebenarnya kami mampu produksi hingga 192 MMSCFD per hari, tapi keterbatasan market, kami sekarang cuma produksi di 140 di week day MMSCFD hingga 110 MMSCFD week and yang membatasi produksi karena pasar yang belum bisa menyerap,” imbuh Endro.

Ia berharap, segera menemukan solusi untuk mengurai kendala tersebut agar mendapatkan pasar lebih luas dan dapat memaksimalkan produksi hingga 192 MMSCFD.

“Karena untuk bisnis gas pemerintah memiliki aturan sendiri sedangkan kami hanya penghasil, alokasi gas itu kita perlu dukungan pemerintah supaya ada opsi agar kami mendapatkan pasar lebih luas,” pungkas Endro.

Sekedar informasi, Pertamina EP Cepu (PEPC) merupakan partner aktif di Blok Cepu bersama Exxon Mobil Cepu Ltd (ECML), Ampolez Pte Ltd dan Badan Usaha Milik Daerah, dalam melakukan percepatan produksi migas melalui pendekatan Early Production Facility (EPF) di lapangan Banyu Urip pada tahun 2009.

Pada tahun 2012 PEPC ditunjuk sebagai Operator Lapangan Unitisasi Jambaran dan Tiung Biru atas kesepakatan Kontraktor Kontrak Kerja Sama Wilayah Kerja (KKKS WK) Blok PT Pertamina EP (PEP) dan KKKS WK Blok Cepu dengan penandatanganan Penandatanganan Unitization Agreement (UA) / Unitization Operation Agreement (UOA) Proyek Gas Lapangan Unitisasi Jambaran–Tiung Biru (JTB).

PEPC kemudian ditunjuk sebagai Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina untuk mengelola bisnis hulu migas yang secara geografi tersebar di Jawa Timur, Sulawesi, Kepulauan Maluku dan Papua yang terdiri dari asset offshore dan onshore.

Wilayah kerja di bawah Regional Indonesia Timur yaitu Zona 11 (Alas Dara Kemuning, Cepu, WMO, Randugunting, Sukowati, Poleng, Tuban East Java), Zona 12 (Jambaran Tiung Biru, Banyu Urip), Zona 13 (Donggi Matindok, Senoro Toili, Makasar Strait), dan Zona 14 (Papua, Salawati, Kepala Burung, Babar Selaru, Semai).

Editor : Yoyok Agusta Kurniawan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network