BANJARMASIN, iNewsSidoarjo.id – Sejarah masuknya Islam di Kalimantan akan dibahas dalam artikel ini. Penyebaran Islam ini tentunya tak lepas dari adanya jalur perdagangan.
Para penyiar Islam datang ke Kalimantan sambil berdagang dan menyusuri sungai besar di Kalimantan. Hal tersebut membuat pengaruh Islam secara perlahan masuk ke Kalimantan.
Sekitar 1575, Islam di Kalimantan masuk melalui timur pulau tersebut. Tokoh yang pertama kali menyebarkan Islam di Kalimantan Timur adalah Datuk Ri Bandang serta Tuan Tunggang Parangan.
Diketahui, Datuk Ri Bandang adalah murid dari Sunan Giri, salah satu Wali Songo yang mempunyai peran Islamisasi di Jawa. Datuk Ri Bandang dan Tuan Tunggang Parangan datang ke Kalimantan Timur setelah orang Makassar masuk Islam.
Sejarah Masuknya Islam ke Kalimantan Di Kalimantan Tengah, Islam masuk melalui pedagang Melayu yang berdagang sekaligus menyebarkan Islam.
Hal tersebut terjadi sekitar tahun 1.600 M. Sementara itu, Islam masuk ke Kalimantan Barat bersamaan dengan masuknya Islam ke daerah lain di Indonesia sekitar 1.600 M.
Penyebarannya sebagian dari Brunei (Kalimantan Utara) serta ada juga yang langsung dari Arab. Letak Kalimantan Barat yang sering dilalui serta disinggahi pedagang asing membuat pengaruh tersebut, termasuk Islam, diterima sebagian besar penduduknya. Tokoh yang mempunyai peran dalam penyebaran Islam di Kalimantan Barat yakni Habib Husein Alkadri yang berasal dari Hadramaut, Yaman.
Diketahui, dia telah dididik oleh orang tuanya untuk mempelajari agama sejak kecil. Dilansir dari iNews.id Selasa (18/7/2023) melalui “Tinjauan Arsitektur Masjid Sultan Abdurrahman Pontianak” oleh Muhammad Irsyad (FIB UI, 2008), dituliskan bahwa Habib Husein Al-Kadrie selama menyebarkan Islam di Kalimantan Barat sudah menjadi mufti peradilan agama Islam di Kerajaan Matan selama 17 tahun.
Tak hanya itu, dia juga menjadi pemuka agama Islam di Kerajaan Mempawah pada masa Opu Deng Menambun selama 15 tahun. Islamisasi di Kalimantan dilakukan dengan beragam metode.
Hal ini agar ajarannya dapat diterima dengan baik oleh masyarakat Kalimantan. Islamisasi dengan cara berdakwah dilakukan oleh Datuk Ri Bandang, Tuan Tunggang Parangan, Syarif Karim al-Makhdum, Khatib Dayyan, Syekh Husein.
Selain dakwah, proses Islamisasi di Kalimantan dilakukan dengan berpolitik, pernikahan, hingga pendidikan. Tradisi Islam di Kalimantan Setelah masuknya Islam di Kalimantan, ada tradisi Islam yang dilakukan oleh masyarakat Kalimantan.
Tradisi itu adalah membuat bubur asyura guna memeriahkan tahun baru Islam. Bubur asyura terbuat dari 40 jenis bahan seperti sayur, jagung, kacang-kacangan,umbi-umbian dan lain-lain.
Proses pembuatan bubur asyura tidak jauh berbeda dari pembuatan bubur pada umumnya. Hal yang membedakan hanya pada jumlah bahan yang digunakan. Selain itu, biasanya bubur asyura dibuat pada awal bulan Muharam. iNewsSidoarjo
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan
Artikel Terkait