SIDOARJO, iNewsSidoarjo.id - Kepala Satpol PP Kabupaten Sidoarjo M. Tjarda akhirnya meminta maaf kepada DPC Partai Gerindra Sidoarjo terkait pencopotan atribut partai Gerindra yang berada di Jalan Raya Pahlawan Sidoarjo.
Tjarda mengaku, kesatuannya meminta maaf karena adanya miskomunikasi terkait penertiban tersebut. Hal itu disampaikan dalam rapat klarifikasi dengan pihak pengurus DPC Partai Gerindra Sidoarjo di Kantor Satpol PP Kabupaten Sidoarjo di Jalan Kombes Pol M Duriyat Kamis (2/2/2023).
Tjarda menjelaskan, penertiban atribut partai itu hanya menjalankan perintah panitia lokal (Sidoarjo), termasuk dari provinsi yang mana akan ada kunjungan dari Gubernur, Polda Jatim, Pandam V Brawijaya dan pihak terkait lainnya untuk melihat kesiapan lokasi Gelora Delta Sidoarjo yang akan digunakan sebagai tempat Resepsi Puncak Satu Abad NU 7 Pebruari 2023 mendatang, yang akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo.
Dalam arahan panitia, aku dia, di lokasi Gelora Delta Sidoarjo termasuk ring satu dan sekitar lokasi acara harus steril dari semua atribut partai. Sehingga, lanjut dia, penertiban atribut pada Rabu (2/2/2023) itu bukan maksud yang lain dari pihak Satpol PP, terkecuali sesuai arahan panitia dan semuanya komponen diharapkan untuk mensukseskan acara Respsi Satu Abad NU itu.
"Dan atribut dan lainnya yang kami tertibkan, diturunkan secara baik dan tidak di rusak," aku dia.
"Sedianya nanti setelah acara, tadi sudah disepakati akan dilakukan pemasangan bareng, Satpol PP dengan Partai Gerindra. Untuk baliho ucapan selamat dan kesuksesan acara Resepsi Puncak Satu Abad NU dari elit partai politik, nanti akan kami pindah sesuai dengan arahan panitia lokal, wilayah maupun pusat (PBNU)," tambah dia.
Tjarda juga mengakui pemasangan atribut itu sebelumnya sudah diberitahukan oleh pihak Partai Gerindra tertanggal 24 Januari sampai 23 Pebruari, karena 6 Pebruari nanti tepat HUT Partai Gerindra ke 15.
Sekretaris DPC Partai Gerindra Moch Sujayadi mengaku menerima permintaan maaf dari Satpol PP Kabupaten Sidoarjo. Ia juga menegaskan jika masalah ini sudah selesai dan sepakat mufakat damai.
Lebih jauh menurut dia, selaku warga NU termasuk juga banyak kader Partai Gerindra pada umumnya juga ingin mensukseskan puncak acara hari lahirnya NU berskala nasional dan bahkan internasional ini.
"Kami memahami dan menerima permintaan maaf dari Satpol PP. Dan hari setelah Resepsi Puncak Satu Abad NU, juga bersedia membantu pemasangan kembali. Sejatinya Partai Gerindra itu juga NU. Sebelum menjadi Gerakan Indonesia Raya, Gerindra itu Gerakan Sunan Giri dan Drajat, atau Walisongo. Lah Walisongo kan juga dikagumi dan dianut oleh NU," urai Sujayadi dengan senyum.
Editor : Nanang Ichwan
Artikel Terkait