Fenomena Tanah Asin di Jatikalen Nganjuk, Diduga Jejak Laut Purba
NGANJUK, iNewsSidoarjo.id - Fenomena alam tak biasa ditemukan di Dusun Tondo Wesi, Desa Pule, Kecamatan Jatikalen, Kabupaten Nganjuk. Sebidang tanah seluas sekitar 50 meter persegi di kawasan itu memiliki rasa asin layaknya garam, sehingga memunculkan dugaan kuat bahwa kawasan Jawa pada masa lampau merupakan bagian dari laut purba.
Pegiat sejarah Aris Trio Effendi, yang melakukan penelusuran di lokasi, menyebut kondisi tersebut berbeda dengan tanah pada umumnya. “Tanah ini rasanya asin, betul-betul seperti garam. Kalau tidak percaya, bisa datang dan mencoba sendiri. Warga juga menyebut, jika digali sedalam dua sampai tiga meter, akan keluar air asin. Itulah sebabnya lahan ini tidak bisa ditanami, tanaman selalu mati,” ujarnya.
Selain itu, Aris juga menemukan keberadaan sumur tua yang diduga peninggalan era kolonial Belanda. Sumur tersebut terus memancarkan air asin meski musim kemarau, bahkan menghasilkan endapan garam berwarna putih di sekitarnya. “Perbedaannya, di lokasi tanah kering rasanya asin tapi tidak ada air. Sedangkan di sumur tua ini, airnya mengalir, asin, dan meninggalkan endapan garam. Fenomena ini penting untuk penelitian lebih lanjut,” katanya.
Sekitar tiga kilometer dari titik pertama, Aris menemukan sumber lain yang diduga minyak, berada di tengah kawasan hutan. Tak hanya itu, fosil kerang laut juga mudah dijumpai di wilayah Jatikalen, terutama di pemukiman Dusun Lengkong Geneng.
Rangkaian temuan ini semakin memperkuat dugaan para pegiat sejarah bahwa kawasan Jatikalen, yang kini berada di daratan Kabupaten Nganjuk, pada masa lampau merupakan bagian dari laut purba yang kemudian mengalami perubahan geologi signifikan.
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan