Murka, Mabes TNI Kecam OPM Pembunuh 2 Pekerja Gereja
JAKARTA, iNewsSidoarjo.id - Organisasi Papua Merdeka (OPM) membunuh dua pekerja di Kompleks Gereja GKI Imanuel Air Garam, Distrik Asotipo, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan, beberapa waktu lalu.
Aksi tersebut dikecam keras oleh Mabes TNI. Peristiwa itu menciptakan ketakutan dan menghambat pembangunan fasilitas umum dan keagamaan di wilayah pegunungan Papua.
Dikutip dari okzone.com, Minggu (6/5/2025), statement itu diungkapkan Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen Kristomei Sianturi mengatakan, TNI bersama pemerintah daerah akan terus meningkatkan pengamanan dan melakukan investigasi terhadap peristiwa ini. “Ini adalah serangan terhadap kemanusiaan dan perdamaian. Menyerang pekerja sipil yang sedang membangun rumah ibadah adalah tindakan biadab yang tidak bisa dibenarkan dalam situasi apa pun,” ujar Kristomei dalam keterangannya yang diterima Okezone, Minggu (8/6/2025).
“Kami sangat mengecam keras kebiadaban ini dan memastikan bahwa aparat keamanan akan terus mengejar pelaku, melakukan langkah tegas untuk menjaga keselamatan warga,”lanjutnya.
Jenderal bintang dua Kostrad ini menegaskan, TNI berkomitmen untuk hadir di tengah masyarakat Papua dalam menjaga stabilitas keamanan, mendukung proses pembangunan di Tanah Papua.
TNI menyampaikan turut berduka cita yang mendalam atas insiden ini dan mengecam keras tindakan kekerasan terhadap warga sipil tak bersenjata, apalagi dalam rangka pembangunan Gereja. “Tindakan tersebut tidak hanya mencederai rasa kemanusiaan, namun juga menjadi ancaman nyata terhadap upaya pembangunan dan pelayanan peribadatan masyarakat di wilayah Papua,” pungkasnya.
Sekadar diketahui, OPM membunuh dua pekerja yaitu Rahmat Hidayat (45) dan Saepudin (39) saat mengecat bangunan Gereja GKI Immanuel Air Garam. Keduanya meninggal dunia akibat luka tembak. Jenazah korban dievakuasi menuju RSUD Wamena.
Aksi penembakan dilakukan oleh kelompok separatis bersenjata OPM yang beroperasi di wilayah pegunungan Jayawijaya, khususnya di sekitar Distrik Asotipo. Setelah melakukan aksinya, pelaku secara pengecut melarikan diri ke arah pegunungan.
Editor : Aini Arifin