Salah Diagnosa Cedera Ernando Ari, Ini Sosok Elwizan Aminudin Dokter Gadungan Timnas Indonesia

JAKARTA, iNewsSidoarjo.id – Sosok Elwizan Aminudin dokter gadungan timnas indonesia salah diagnosa cedera Ernando Ari menarik untuk dibahas. Seperti diketahui dunia sepak bola Indonesia digemparkan dengan kasus penipuan yang melibatkan seorang dokter gadungan bernama Elwizan Aminudin.
Pria yang dijuluki dokter Amin ini ternyata tidak memiliki ijazah dokter yang sah dan juga memberikan diagnosis yang tidak akurat terhadap beberapa pemain, termasuk kiper Timnas Indonesia yaitu Ernando Ari Sutaryadi.
Namun, dalam proses diagnosa, Elwizan Aminudin, dokter gadungan tersebut salah mengidentifikasi cedera Ernando Ari. Elwizan Aminudin menganggap cedera Ernando Ari sebagai cedera ringan, sehingga tidak memerlukan perawatan medis yang intensif.
Namun, setelah mengikuti saran Elwizan, kondisi Ernando tidak kunjung membaik. Bahkan, cederanya semakin parah dan dia hampir terpaksa pensiun dini.
Melihat kejanggalan tersebut, tim medis Persebaya Surabaya merekomendasikan Ernando Ari untuk melakukan operasi. Beruntung, Ernando kemudian mendapatkan diagnosis yang tepat dari dokter lain serta berhasil menjalani operasi.
"Ya Allah dulu hampir gak jadi operasi gara-gara bapak ini dan untung gak pensiun dini. Semoga gak terulang lagi," tulis Ernando Ari di instagram stories-nya, @nandoariiiss. Dikutip dari okzone.com melalui beberapa sumber pada Senin (13/5/2024), kasus ini terungkap pada awal 2024, ketika Ernando mengalami cedera bahu yang cukup parah saat melakukan TC Timnas Indonesia U-19.
Dia mengalami cedera yang cukup serius dan memerlukan perawatan medis yang cepat. Dia mendiagnosis cedera Ernando sebagai gangguan ligamen sehingga dia tidak diperbolehkan untuk melakukan operasi dan merekomendasikan untuk istirahat selama beberapa minggu saja.
Terbongkarnya kasus Elwizan memicu penyelidikan lebih lanjut, yang kemudian mengungkapkan bahwa dia tidak hanya salah mendiagnosis Ernando, tetapi juga beberapa pemain lain, termasuk Saddam Emiruddin Gaffar dan Rizza Fadillah.
Elwizan juga diketahui menggunakan ijazah dokter palsu untuk melakukan praktik di beberapa klub sepak bola di Indonesia. Pria kelahiran 1982 itu, pernah menjadi bagian dari tim PS TNI (sekarang Persikabo 1973), Madura United, dan Kalteng Putra.
Selain itu, dirinya pun berkesempatan bergabung sebagai tim medis Timnas Indonesia U-16 dan U-19.
Pada Januari 2024, Elwizan ditangkap oleh pihak kepolisian setelah menjadi buron selama dua tahun terakhir. Akibat perbuatannya, Elwizan Aminudin dijerat Pasal 263 KUHP dengan ancaman hukuman penjara selama enam tahun atau Pasal 378 KUHP dengan ancaman hukuman penjara selama empat tahun.
Kisah Elwizan Aminudin Dokter Gadungan Timnas Indonesia Salah Diagnosa Cedera Ernando Ari menjadi pelajaran berharga bagi dunia sepak bola Indonesia untuk lebih berhati-hati dalam memilih dokter tim.
PSSI dan klub-klub sepak bola harus melakukan verifikasi yang ketat terhadap kualifikasi dokter yang mereka rekrut untuk memastikan bahwa mereka benar-benar profesional dan kompeten.
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan