Diakhir PPS, KPP Pratama Sidoarjo Barat Raih Penerimaan Pajak Ratusan Milyar

SIDOARJO, iNewsSidoarjo.id-Program Pengungkapan Sukarela (PPS) yang dimulai sejak Januari lalu berakhir hari ini, Kamis (30/6).

Pada fasilitas Tax Amnesty Jilid II atau Program Pengungkapan Sukarela ini, para wajib pajak (WP) untuk mendeklarasikan harta terdahulu yang belum masuk dalam laporan SPT tahunan.

Baca Juga

KPP Pratama Sidoarjo Utara Gelar Forum Konsultasi Publik, Tingkatkan Kualitas Pelayanan

Hingga kamis siang ini, Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sidoarjo Barat berhasil mendapatkan penerimaan pajak sebesar Rp 361 miliar. Angka tersebut mencapai 80 persen dari target penerimaan sebesar Rp 451 miliar.

“Alhamdulillah hal ini terbantu dengan adanya PPS yang memiliki kontribusi penerimaan sekitar 12 persen,” tutur Kepala KPP Pratama Sidoarjo Barat, Afga Sidik Tausari, Kamis (30/6/2022).

Ia mengatakan, hingga siang ada 352 wajib pajak yang telah mengikuti PPS dari total sekitar 200.000 wajib pajak. Afga menyebut, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, Dirjen Pajak akan terus menggelar sosialisasi dan edukasi.

Baca Juga

Sri Mulyani Berburu Pajak Ro2.307,9 Triliun di 2024, Bagaimana Caranya?

“Saat ini yang kita gencarkan adalah edukasi tidak langsung melalui media sosial,” terangnya. Lebih jauh Afga melanjutkan, saat ini masih banyak wajib pajak yang masih ragu melakukan pelaporan misalnya dengan harapan PPS akan diperpanjang.

“Namun batas waktu PPS telah final dan berakhir hari ini. Di hari terakhir ini, kantor kami buka hingga pukul sebelas malam,” imbuhnya.

Afga menambahkan Kementerian Keuangan meluncurkan PPS dengan tujuan meningkatkan kepatuhan wajib pajak.

Baca Juga

Total Rp13,29 Triliun! Sri Mulyani Raup Setoran Pajak Netflix, Google hingga Twitter

Dalam hal ini, pemerintah tidak menargetkan jumlah pendapatan yang masuk dari pelaksanaan PPS ini, karena memang tujuan intinya adalah kepatuhan sukarela dari wajib pajak.

"PPS yang berlangsung mulai 1 Januari hingga 30 Juni 2022 ini, diharapkan mampu mendorong aliran modal ke dalam negeri dan memperkuat investasi di bidang pengolahan sumber daya alam an sektor energy terbarukan," pungkasnya

Editor : Yoyok Agusta Kurniawan