Hapus Kertas Suara, 1.148 Siswa SMPN 1 Sedati Belajar Demokrasi Digital dengan Gawai

Nanang Ichwan
Para siswa saat melakukan voting di dalam bilik suara dengan gawai. Foto:ist

SIDOARJO, iNewsSidoarjo.id-Nuansa Pemilihan Presiden atau Kepala Daerah terasa kental di SMPN 1 Sedati. Sebanyak 1.148 pelajar sekolah tersebut mengikuti pesta demokrasi mini yang canggih dan futuristik yang digelar di aula sekolah. Senin (29/9/2025).

Para siswa tak lagi mencoblos kertas seperti dalam pilpres. Sebagai gantinya, mereka bertransformasi menjadi pemilih modern dengan menggunakan gawai masing-masing, untuk melakukan voting setelah memindai (scan) barcode yang telah disiapkan panitia.

Proses pemilihan pengurus harian OSIS periode 2025/2026 ini, pihak panitia menyiapkan 23 bilik suara, layaknya Tempat Pemungutan Suara (TPS) sungguhan.

Kepala Sekolah SMPN 1 Sedati, Ratna Diyah Mustikawati, menjelaskan bahwa metode ini merupakan peningkatan dari tahun sebelumnya yang hanya menggunakan komputer sebagai penyimpanan data. Sedangkan pemilihan tahun ini menggunakan teknologi digital. "Pada tahun ini, proses voting menggunakan barcode yang di-scanner dengan gawai siswa, sehingga hasilnya sangat faktual," ujarnya.

Metode ini dipilih untuk menghindari potensi manipulasi, kertas rusak, atau kekurangan kertas. Seluruh data yang masuk dipastikan sesuai dengan jumlah siswa yang memilih. Para pemilih dapat melihat foto beserta visi dan misi para kandidat pengurus harian OSIS langsung melalui gawai sebelum menentukan pilihan. "Dari hasil pemilihan ini merupakan hasil dari realita di lapangan, dan tidak ada rekayasa. Ini menunjukkan bahwa pemilihan ketua OSIS merupakan proses pemilihan yang terbuka dan jujur," tegasnya.

Ia melanjutkan, kegiatan ini tidak sekedar memilih pemimpin, Pemilihan Ketua OSIS ini juga sebagai ajang wahana belajar yang bermakna bagi para siswa. “Ini adalah proses pendidikan berharga tentang demokrasi, cara memilih pemimpin, menghargai pendapat orang lain, dan mengapresiasi kelebihan potensi teman. Serta untuk belajar memilih pemimpin dan belajar bertanggung jawab dengan pilihannya," tambah Ratna.
 
Selain proses voting, para kandidat juga telah melalui berbagai tahapan dan lulus Test Good Project, untuk memastikan mereka yang terpilih tidak hanya sekedar populer, tetapi juga memiliki kompetensi, visi yang jelas, dan memiliki program kerja yang mengakomodir kebutuhan sekolah. Tujuannya adalah melahirkan ketua OSIS yang berkualitas.
 
“Mudah-mudahan pembelajaran ini akan terus teringat hingga siswa dewasa dan dapat memahami proses Pemilu yang sebenarnya. Dan kami berkomitmen untuk terus memperbaiki proses pemilihan ini agar lebih baik setiap tahunnya,” terang Ratna.
 
Ketua panitia pemilihan, Muhamad Zaky Pratama, mengaku senang dan mendapatkan pengalaman luar biasa terkait proses demokrasi digital ini."Ini adalah pengalaman yang luar biasa bagi saya, dimana saya harus menyiapkan berbagai tahapan dalam proses voting. Dan saya jadi lebih faham dengan proses pemilu,” katanya.


Editor : Yoyok Agusta Kurniawan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network