MOJOKERTO, iNewsSidoarjo.id– Puluhan anak dari berbagai latar belakang keluarga menjalani skrining jantung dini di RSUD Kota Mojokerto. Selasa, (30/7/2025). Event dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional tahun 2025 itu, mengambil tema Anak Hebat Jantung Sehat Menuju Indonesia Hebat 2045.
Kegiatan kolaborasi antara RS Siti Khodijah Muhammadiyah Cabang Sepanjang, RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto, dan Yayasan Indonesia Children Heart ini, bertujuan mendeteksi penyakit jantung bawaan sejak dini, sekaligus memberikan edukasi penting kepada orang tua tentang bahaya penyakit jantung pada anak.
Para balita yang datang bersama orang tuanya tidak hanya mendapatkan pemeriksaan kesehatan, tetapi juga penyuluhan komprehensif tentang bahayanya penyakit jantung.
Nadia, salah seorang peserta, mengungkapkan rasa syukurnya atas kegiatan ini. "Senang bisa hadir dan merasa terbantu. Sekarang saya menjadi lebih tahu tentang penyakit jantung pada anak-anak, termasuk penanganannya," terangnya.
Lebih lanjut ia menuturkan, RS Siti Khodijah Muhammadiyah Cabang Spanjang memiliki keunggulan dalam pelayanan perawatan penyakit jantung, dan melalui skrining dini ini, kami berharap dapat mendeteksi kelainan jantung bawaan lebih awal.”Dengan skrining ini kita akan bisa mengenali gejala awal adanya penyakit jantung pada anak, sehingga bisa dilakukan pencegahan berupa pengobatan, maupun dengan terapi yang tepat agar anak-anak dengan kelainan jantung dapat berkembang secara optimal,” tutur Widyaningsih.
Terpisah, M. Perdana Airlangga, Ketua Yayasan Indonesia Children Heart, menjelaskan peran penting yayasannya dalam membantu keluarga penderita penyakit jantung bawaan sejak berdiri pada tahun 2019. "Kami menyadari bahwa pengobatan penyakit jantung membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu, selama ini kami berupaya memberikan dukungan pembiayaan, meskipun sebagian telah ter-cover oleh BPJS. Kami fokus membantu keluarga kurang mampu agar anak-anak mereka tetap mendapatkan penanganan medis yang layak, tanpa terhalang beban biaya,” Jelas Perdana.
Kegiatan ini menunjukkan sinergi positif antara lembaga kesehatan dan yayasan sosial dalam memastikan masa depan yang lebih sehat bagi anak-anak Indonesia. “Deteksi dini dan edukasi menjadi kunci dalam menekan angka kasus penyakit jantung bawaan yang tidak tertangani, sekaligus memberikan harapan baru bagi keluarga yang membutuhkan,” pungkas Perdana.
Editor : Aini Arifin
Artikel Terkait
