LONDON, iNewsSidoarjo.id - Kapal-kapal Inggris menghabiskan beberapa hari melacak kapal selam siluman Rusia. Namun akhirnya mereka menyimpulkan tanda sonar yang mencurigakan itu mungkin benar-benar milik seekor paus kentut.
"Kami telah menganalisis suara-suara itu dan sekarang yakin itu adalah mamalia laut. Seekor paus," ujar seorang pejabat angkatan laut anonim mengatakan kepada The Sun, dikutip dari sindonews.com pada Selasa (28/1/2025).
Kabar itu diungkap sumber Angkatan Laut Kerajaan Inggris kepada The Sun. Dua suara misterius ditangkap di lepas pantai barat laut Skotlandia, antara Applecross dan Pulau Raasay, menurut tabloid Inggris tersebut. Yakin bahwa itu suara buatan manusia, Angkatan Laut Kerajaan melakukan perburuan di laut dalam.
Dia menambahkan paus itu mungkin kentut pada saat itu. "Kami menanggapinya dengan sangat serius," ujar sumber Angkatan Laut Kerajaan.
lainnya mengatakan "Kami harus berasumsi yang terburuk. Sinyal pertama terdeteksi bergerak ke utara menuju laut terbuka."
"Yang kedua terdengar beberapa hari kemudian bergerak ke selatan, sebelum berbalik dan pergi lagi."
Angkatan Laut berasumsi Direktorat Utama Penelitian Laut Dalam (GUGI) militer Rusia mungkin telah mencoba memasang sensor untuk mendapatkan tanda akustik kapal selam Angkatan Laut Kerajaan, seperti kapal induk rudal kelas Vanguard dan kapal serang kelas Astute.
Lokasi sebenarnya armada kapal selam Inggris seharusnya menjadi rahasia yang dijaga ketat. Menurut New York Post, suara perut kembung yang mencurigakan terdeteksi "sekitar 100 mil" (160 km) dari tempat kapal selam Inggris itu berpangkalan. Media AS itu mencerca insiden itu sebagai "Perburuan Kentut Merah," plesetan dari judul film tahun 1990 tentang kapal selam siluman Soviet. Kapal selam rudal balistik dianggap sebagai komponen utama pencegah nuklir suatu negara, yang memastikan persenjataan atomnya tidak dapat dihancurkan dengan serangan pertama yang mengejutkan.
Awal bulan ini, Angkatan Laut Prancis menindak penggunaan aplikasi pelacak kebugaran di pangkalan kapal selam nuklirnya, karena khawatir postingan daring dari Strava dapat mengungkap jadwal patroli kapal. Ketegangan antara NATO dan Rusia, yang diperburuk oleh konflik Ukraina, telah menyebabkan angkatan laut Barat terkadang bertindak gegabah.
Seekor paus beluga yang terlihat di lepas pantai utara Norwegia pada tahun 2019 digambarkan sebagai "mata-mata Rusia" dan dilacak angkatan laut Norwegia selama bertahun-tahun. Paus yang dijuluki 'Hvaldimir' itu ditemukan mati Agustus lalu, diduga karena sebab alamiah.
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan
Artikel Terkait